Konten Media Partner

Kebakaran Lahan di Palembang Nyaris ‘Sikat’ Rumah Warga dan Peternakan Sapi

5 September 2023 16:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lahan kosong di Tanjungan Barangan, Ilir Barat 1, Palembang yang terbakar, kejadian ini sempat membuat panik warga sekitar. (Foto: Reno)
zoom-in-whitePerbesar
Lahan kosong di Tanjungan Barangan, Ilir Barat 1, Palembang yang terbakar, kejadian ini sempat membuat panik warga sekitar. (Foto: Reno)
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) makin meluas, hal itu disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
ADVERTISEMENT
Kebakaran lahan itu rupanya tidak hanya terjadi di sejumlah kabupaten saja, namun juga di Kota Palembang yang masih terdapat lahan kosong.
Baru-baru ini, kebakaran terjadi di Jalan Tanjung Barangan, Ilir Barat 1 Palembang, lahan kosong semak belukar itu terbakar dan nyaris membakar peternakan sapi.
Peternakan sapi yang ada di sekitar lokasi kebakaran lahan. (Foto: Reno/Urban ID)
Tidak hanya itu, rumah warga yang berdekatan dengan lahan kosong ini pun hampir terbakar, karena api terbawa arus angin.
Meski api berhasil dipadamkan dan sejumlah pihak turun pada kejadian itu, namun peristiwa ini cukup membuat panik warga sekitar,
“Sekitar satu jam api itu sudah sampai jalan, bersyukur tidak sampai membakar rumah dan kandang sapi,” kata Sabir, warga sekitar.
Ia menuturkan, beberapa waktu yang lalu sempat terjadi juga kebakaran lahan di sekitar sini, namun api tidak sebesar kali ini.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori mengatakan untuk karhutla terbanyak terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir.
Pihaknya tidak bisa memadamkan semua titik yang terbakar, sebab jumlah petugas lebih sedikit ketimbang titik yang terbakar, sementara di Palembang sudah mulai ada lahan kosong yang terbakar.
“Di Palembang ada beberapa titik lahan terbakar namun tidak sebesar di dua kawasan di kabupaten itu, meski begitu tetap harus waspada,” katanya.
Terkait penyebab kebakaran itu, dikatakan Ansori untuk sementara lebih kepada unsur dari manusia itu sendiri, entah sengaja atau tidak sengaja.
Dari penelusuran pihaknya, penyebab dari kelalaian itu lebih banyak, sebab lokasi terbakar bukan di lahan produktif atau lahan yang memang tidak ditanami.
ADVERTISEMENT
Di tengah kondisi kabut asap yang mulai meluas, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Selatan (Sumsel) mengimbau agar mewaspadai dampak dari asap kebakaran hutan yang asapnya sudah terasa hingga ke Palembang.
Kabut asap itu diperkirakan disebut terbawa angin hingga sampai ke Palembang. Bagi masyarakat di kawasan terdampak termasuk di Palembang dianjurkan menggunakan masker berjenis N95. (eno)