Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kemandirian Ekonomi Pesantren, Ponpes Salaf Tegalrejo Bangun Pusat Grosir
15 November 2024 19:41 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ponpes Salaf Tegalrejo di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kini mengembangkan usaha pusat grosir pesantren sebagai bagian dari program inkubasi bisnis kemandirian yang didorong oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama (Kemenag) RI.
ADVERTISEMENT
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI, Dr. Basnang Said, S.Ag., M.Ag, mengatakan pembangunan pusat grosir pesantren ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat kemandirian ekonomi pesantren.
"Melalui pusat grosir ini, pesantren dapat mengembangkan kegiatan wirausaha yang berkelanjutan, yang tidak hanya menguntungkan pesantren tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar," ujar Dr. Basnang Said dalam keterangannya, Kamis, 14 November 2024.
Pusat grosir ini diharapkan menjadi sumber pendapatan alternatif bagi pesantren yang dapat mendukung operasional dan pembangunan infrastruktur pendidikan.
Selain itu, pusat grosir ini juga berpotensi memperkuat ekonomi lokal dengan meningkatkan produksi dan distribusi barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sembako, alat tulis, buku, pakaian, dan perlengkapan ibadah yang sangat dibutuhkan oleh pesantren dan masyarakat di sekitar Tegalrejo.
ADVERTISEMENT
Kemandirian Ekonomi Pesantren Sebagai Agen Pembangunan
Pesantren Salaf Tegalrejo bukan hanya berperan sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga sebagai agen pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Program inkubasi bisnis ini mengintegrasikan dakwah dengan keterampilan sehari-hari, memungkinkan pesantren untuk memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para santrinya.
“Melalui program ini, kami berharap para santri tidak hanya dibekali ilmu agama tetapi juga keterampilan untuk mandiri secara ekonomi, yang sangat dibutuhkan di era sekarang,” tambah Dr. Basnang Said.
Pentingnya Studi Pasar dan Rencana Bisnis
Untuk memastikan keberhasilan usaha pusat grosir pesantren, tim pengelola melakukan beberapa persiapan matang, termasuk studi pasar yang mencakup analisis kebutuhan pasar pesantren, identifikasi pesaing, dan segmentasi pasar.
Selain itu, mereka juga menyusun rencana bisnis yang jelas, dengan visi dan misi jangka panjang untuk memastikan kelangsungan usaha ini.
ADVERTISEMENT
Rencana operasional yang matang, termasuk penggunaan teknologi untuk sistem kasir dan pencatatan keuangan, diharapkan dapat mempermudah pengelolaan bisnis ini.
Platform digital juga menjadi bagian dari strategi untuk memperluas jangkauan pasar dan memudahkan transaksi dengan pelanggan.
Dukungan Masyarakat terhadap Pusat Grosir Pesantren
Keberadaan pusat grosir pesantren di Tegalrejo mendapat respons positif dari berbagai kalangan masyarakat setempat. Berikut adalah beberapa tanggapan dari warga sekitar.
Seperti yang disampaikan Siti, seorang ibu rumah tangga yang tinggal tak jauh dari lokasi Salaf Tegalrejo.
“Adanya pusat grosir pesantren ini sangat membantu saya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Harganya lebih terjangkau, dan lokasinya dekat, jadi saya tidak perlu jauh-jauh ke pasar,” katanya.
Begitu juga Budi, pedagang kecil yang sering berbelanja memenuhi dagangannya di pusat grosir pesantren tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya sering beli barang dagangan di grosir pesantren ini. Selain lengkap, harganya juga bersaing. Ini sangat membantu usaha kecil saya," jelasnya.
Tantangan dan Kesuksesan yang Diharapkan
Meskipun usaha pusat grosir ini terlihat sederhana, para pengelola tetap menjaga kualitas produk dan layanan yang diberikan.
"Kami sangat menjaga kualitas barang yang dijual, memastikan barang dalam kondisi baik, kemasan rapi, dan memiliki tanggal kedaluwarsa yang masih panjang," ujar salah satu pengelola pusat grosir. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap usaha ini.
Pendirian pusat grosir pesantren ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi pesantren dan masyarakat sekitar, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kemandirian ekonomi dalam keberlanjutan pendidikan di pesantren.
ADVERTISEMENT
Waspada Penipuan Berkedok Bantuan Inkubasi Bisnis
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendidikan Islam, Kemenag RI juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan pemberi bantuan.
"Jangan mudah percaya jika ada pihak yang meminta transfer dana dengan kedok bantuan inkubasi bisnis," tulis keterangan Kemenag.
"Informasi resmi tentang bantuan inkubasi bisnis dapat diakses melalui situs web Kementerian Agama RI atau media sosial resmi mereka,” tutur Dr Basnang Said.