Kesenian Wayang Kulit Palembang Masih Digemari Masyarakat Lokal

Pertunjukkan kesenian wayang kulit Palembang (Abdul Toriq/Urban.id)

Kesenian wayang kulit Palembang kembali hadir untuk menghibur masyarakat di kegiatan Pekan Adat Sumatra Selatan, Sabtu (6/8).

Tidak dalam durasi yang lama penampilan wayang kulit Palembang cukup memberikan sekilas gambaran kesenian lokal Palembang.

Dalang Wayang Palembang, Wirawan Rusdi, menuturkan pentas sanggar wayang kulit Palembang yang diadakan dia bersama anggotanya masih cukup digemari warga lokal.

"Wayang sering melakukan pertunjukan misalnya di acara pernikahan atau khitan,"kata dia.

Meski begitu, Wirawan mengaku permintaan menampilkan wayang Palembang memang tak sebanyak saat sang kakek masih aktif menekuni profesi itu.

"Kalau zaman kakek wayang Palembang sangat digemari masyarakat setempat karena hiburan belum begitu banyak seperti sekarang,"kata dia.

Keahlian dalang pun diwariskan dari sang kakek, namun sempat terhenti selama beberapa tahun karena saat itu ayahnya tak memiliki waktu banyak untuk melanjutkan kebiasaan menjadi dalang.

Setiap melakukan pertunjukan wayang kulit, sang ayah harus izin dari pekerjaan karena kelelahan.

Hal itulah yang membuatnya tak lagi meneruskan profesinya sebagai dalang wayang kulit Palembang.

"Kalau dalang generasi ketiga. Pertama kali tahun 1950 tetapi putus di bapak karena saat itu status bapak karyawan bank daerah," tambah Wirawan.

Pada 2004 Wirawan kembali menghidupkan kesenian wayang kulit Palembang usai mendapatkan bantuan dari UNESCO.

"Sampai sekarang saya dan kawan-kawan sanggar aktif mengenalkan lagi wayang kulit Palembang supaya tidak punah," kata Wirawan.