Konten Media Partner

Ketika Suara Azan Membuat Satu Keluarga di Palembang Bersyahadat

10 Mei 2019 21:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasan saat satu keluarga di Palembang bersyahadat (istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Suasan saat satu keluarga di Palembang bersyahadat (istimewa)
ADVERTISEMENT
Bulan suci Ramadan tahun ini benar-benar membuka pintu hidayah bagi sejumlah masyarakat di Kota Palembang, setelah sebelumnya seorang bos eletronik di 'Kota Pempek' memilih menjadi mualaf, kini satu keluarga keturunan Tionghoa juga bersyahadat.
ADVERTISEMENT
Yakni seorang warga Tionghoa bernama Atheng alias Suyono yang memeluk agama Islam. Tidak sendirian, bahkan Atheng bersyahadat bersama istri dan anaknya. Proses pengucapan syahadat dibimbing oleh H Ahmad Affandi selaku ketua Pembina Iman Tauhid Islam (PITI) Sumatera Selatan (Sumsel) di Masjid Cheng Ho Jakabaring Palembang, Jumat (10/5).
Syahadat pertama dilakukan oleh anak Ateng yakni Lois Fernando, kemudian dilanjutkan Ateng sang ayah, dan Ong Mei Lu yang merupakan ibu dari Lois. Suasana pengucapan dua kalimat syahadat berlangsung dengan khidmat beberapa kerabat dan warga sekitar yang menyaksikan penuh haru dengan mata berkaca-kaca.
Walau sempat beberapa kali terbata-bata dan diulang, proses ikrar tersebut berjalan lancar. Atheng mengaku dirinya menjadi muslim dengan keikhlasan hati. Baginya Ramadan tahun ini penuh hidayah dan ketenangan.
ADVERTISEMENT
Apalagi sebelum menjadi muslim dirinya dan keluarga sudah cukup mengenal lingkungan Islam. "Saya sangat ikhlas dan tanpa beban, mungkin inilah waktunya," katanya.
Atheng bilang, menjadi seorang muslim tidak ada paksaan dari pihak manapun, hal ini lebih kepada perasaan hati ketika berada di lingkungan yang didominasi umat muslim yang mendukung pilihannya ini.
"Saat mendengar orang azan dan mengaji, hati saya itu tenang ada kenyamanan yang saya rasakan, termasuk istri dan anak. Apalagi kaum muslim di lingkungan kami sangat baik dan mendukung," katanya. (eno/jrs)