Kisah Bayi yang Selamat Dalam Kecelakaan Speed Boat di Sungai Musi

Konten Media Partner
19 Maret 2019 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aqila digendong ibunya Risa beserta ayahnya Budi saat berhasil dievakuasi usai kecelakaan (istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Aqila digendong ibunya Risa beserta ayahnya Budi saat berhasil dievakuasi usai kecelakaan (istimewa)
ADVERTISEMENT
Kecelakaan speed boat dengan nama lambung Awet Muda di perairan Sungai Musi, Sumatera Selatan, Senin (18/3) kemarin menyebabkan tujuh orang tewas dari total 18 penumpang yang diangkut. Namun dari peristiwa maut tersebut, tenyata keberuntungan masih menyertai bayi bernama Aqila (1 tahun).
ADVERTISEMENT
Meski turut menjadi korban kecelakaan speed boat tersebut, Aqila menangis di pelukan bapaknya tahun, Budi (30) di IGD, RS Bhayangkara Palembang. Aqila tak henti menangis ketika dirinya yang sejak awal berada di dalam dekapan ibunya Risa (15 tahun) harus terpisah. Sang Ibu harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh Tim dokter, RS Bhayangkara, guna mengobati wajahnya yang terluka.
Dikatakan Budi, dirinya sekeluarga bisa selamat pada peristiwa maut tersebut akibat duduk di posisi belakang dari kapal, sehingga bisa cepat keluar ketika mengetahui kapal yang ditumpangi mengalami kecelakaan.
"Saya duduk dibelakang, alhamdulilah tidak mengenai benturan. Kemudian kami sekeluarga bisa langsung keluar," katanya di RS Bhayangkara, Selasa (19/3).
Kondisi sisa badan speed boat yang masih berada di pohon (istimewa)
Menurutnya, saat kapal menghantam pohon, dirinya yang saat itu duduk di kursi bagian belakang langsung mencoba keluar dengan berpegangan dengan dahan pohon. Meskipun pada saat itu dirinya harus menahan sakit akibat luka pada kakinya yang tertusuk paku.
ADVERTISEMENT
“Jadi sebelum tenggelam, kami banyak bergelantungan di pohon. Anak saya pada saat kejadian memang selalu berada dalam pelukan ibunya. Tidak pernah telepas,” kenangnya.
Sementara kondisi kapal yang hancur setelah menabrak pohon mulai tenggelam ke dasar sungai, sehingga sejumlah penumpang yang tidur atau pingsan tak sempat menyelamatkan diri dan ikut tenggelam. “Banyak penumpang yang pingsan hingga tidak bisa menyelamatkan diri,” katanya.
Meski berhasil selamat, kata Budi, anaknya juga mengalami luka ringan karena sempat terkena benturan kapal saat menambrak pohon. Akan tetapi, pihak rumah sakit sudah memastikan bahwa kondisinya baik-baik saja.
Sementara itu, Camat Karang Agung Ilir, Yose Rizal membenarkan jika keluarga kecil yang menjadi korban kecelakaan kapal speed boat di perairan Jalur 10 Telang, Desa Upang Jaya Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, merupakan warganya yang selamat dari kejadian nahas tersebut. "Benar keluarga itu adalah warga kami. Saat ini masih menjalani perawatan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Cabang PT Jasa Raharja Wilayah Sumsel, John Veredy Panjaitan mengatakan, pihaknya telah memberikan santunan kepada keluarga korban tewas pada peristiwa kecelakaan speed boat di perairan Sungai Musi tersebut. kepada ahli waris korban masing-masing diberikan Rp 50 juta.
Sementara bantuan bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit masih menunggu total biaya dikeluarkan. "Korban meninggal maupun terluka mendapatkan santunan. Total santunan yang sudah kita keluarkan untuk kejadian kemarin berjumlah Rp 350 juta bagi tujuh ahli waris korban," katanya. (jrs)