Konten Media Partner

Korban Dugaan Malpraktik di Palembang Laporkan Oknum Dokter ke Polisi

9 Maret 2023 18:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ayah DA yakni Herman didampingi kuasa hukum seusai membuat laporan di SPKT Polda Sumsel, Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ayah DA yakni Herman didampingi kuasa hukum seusai membuat laporan di SPKT Polda Sumsel, Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Orang tua dari Anak berusia (7) berinisial DA yakni Herman (44) melaporkan salah satu dokter di RSUD Bari Palembang dengan dugaan malapraktik operasi usus buntu, ke Polda Sumatra Selatan (Sumsel).
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum keluarga korban, Edison Wahidin, mengungkap, dokter berinisial B yang mereka laporkan ke Polda Sumsel itu sebelumnya telah melakukan operasi terhadap korban.
"Kondisi anak klien kami tambah parah pasca operasi, bahkan keluar nanah berwarna kuning dari bekas jahitan operasi," kata dia, Kamis (9/3).
Saat ini anak tersebut dipindahkan atau dirujuk ke Rumah Sakit Umum Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, pasca tiga kali menjalani tiga kali operasi di RSUD Bari.
"Yang kami laporkan ini bukan ke instansi, tapi lebih mengarah ke oknum yang berinisial B, untuk sementara ini masih satu orang yang kami laporkan," kata dia.
.
Korban sempat akan dirujuk ke RS Hermina Palembang, namun justru dirujuk ke RSUD Mohammad Hoesain Palembang.
ADVERTISEMENT
"Kami melaporkan dugaan kelalaian berat yang dilakukan oknum dokter yang mengakibatkan layanan kesehatan luka berat sebagaimana yang diatur pasal 84 ayat 1 UU RI nomor 36 tahun 2014," jelas dia.
Sementara itu, pelapor Herman mengatakan upaya mediasi sebelumnya sudah pernah dilakukan. Pihak rumah sakit sudah menemui istrinya untuk proses mediasi.
"Saya tidak ada saat itu, cuma ada istri saya, belum ada omongan lebih, katanya besuk dan bilang ke istri saya ini kan cuma kesalahan medis," jelas dia.
Diakui Herman kondisi terkini anaknya masih terbaring dalam keadaan kritis, tapi masih bisa merespons dan tanggap.
"Kondisinya memang kurang gizi lantaran puasa cuma makan dari cairan infus berminggu-minggu, Sekarang sudah tidak bisa ditemui karena sudah dirawat di ruangan Pediatric Intensive Care Unit (Picu) di RSMH Palembang," kata Herman.
ADVERTISEMENT