Konten Media Partner

KPPSS Minta Pemprov Sumsel Tutup Poltekpar Palembang

14 Desember 2023 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para massa aksi saat menggelar orasi di Kantor Gubernur Sumsel, Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Para massa aksi saat menggelar orasi di Kantor Gubernur Sumsel, Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Puluhan massa aksi yang tergabung di Komite Peduli Pendidikan Sumatera Selatan (KPPSS) mendatangi Kantor Gubernur Sumsel, Kamis (14/12). Kedatangan para massa tersebut untuk meminta Pemprov Sumsel menutup kampus Poltekpar Palembang buntut dari viral video dugem di kampus.
ADVERTISEMENT
"Kedatangan kami ke Kantor Gubernur untuk menyelematkan generasi penerus bangsa, sudah jelas bahwa ada peraturan Polda Sumsel jika musik seperti video viral dari DJ itu dilarang. Tapi, itu justru dilakukan di kampus," kata Koordinator Lapangan KPPSS Nopri.
Nopri menilai kegiatan yang dilakukan Poltekpar Palembang tidak ada sehat rohani, karena adanya Dugem itu. Menurut dia, dugem merupakan kegiatan yang identik dengan kesan negatif ditambah lagi dalam video yang beredar terdapat minum-minuman yang diduga jenis alkohol.
"Melihat dari video viral itu, jelas tidak sehat rohani. Bahkan ada minuman keras, itu bukan teh tapi minuman memabukkan," katanya.
Dirinya juga menduga selain ada minuman keras, pada kegiatan dugem juga terdapat barang-barang berbahaya lainnya seperti narkoba. Dengan begitu, pihaknya meminta pihak terkait untuk melaksanakan tes urine terhadap mahasiswa Poltekpar Palembang.
ADVERTISEMENT
"Kami minta BNN turun untuk memeriksa mereka (test urine) yang ikut dugem," kata dia.
Selain menuntut Poltekpar ditutup, dirinya juga meminta para dosen, Rektor dan manajemen lainnya untuk dievaluasi terkait adanya video viral tersebut.
"Kami juga meminta Pj Gubernur memberi evaluasi terhasap kampus di Sumsel, terkhusus mahasiswa agar sebelum mereka wisuda dilakukan tea urine," tukasnya.
Sebelumnya, pihak Poltekpar telah mengklarifikasi video yang viral tersebut. Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang, Anwari Masatip meminta maaf setelah video mahasiswanya dugem di kampus. Dia menyebut, video itu hasil editan.
"Kami minta maaf atas kegaduhan yang terjadi di media sosial. Namun, hal tersebut tidak seperti yang dinarasikan. Pengunggah video juga bukan mahasiswi Poltekpar, melainkan pelaku seni, DJ yang kita diundang," katanya saat press conference, Rabu (6/12//2023) lalu.
ADVERTISEMENT
Pihak Poltekpar juga telah mengklarifikasi jika minuman diduga beralkohol itu merupakan mocktail, bukan cocktail yang mengandung alkohol.