Kualitas Udara Berbahaya, ISPA di Palembang Melonjak Hingga 10 Ribu Orang

Konten Media Partner
28 September 2023 16:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SD di Palembang saat beraktivitas di luar ruangan menggunakan masker, Foto : Ary Priyanto/Urban id
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SD di Palembang saat beraktivitas di luar ruangan menggunakan masker, Foto : Ary Priyanto/Urban id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berdasarkan data Dinkes Palembang, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terus naik signifikan dan melonjak pesat. Sudah 10.708 orang mengalami ISPA  sepanjang September 2023, dari bulan sebelumnya hanya 9.367 kasus.
ADVERTISEMENT
"Dalam satu bulan kenaikan kasus ISPA bisa lebih dari seribu," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit dari Dinas Kesehatan (P2P Dinkes) Palembang, Yudhi Setiawan, Kamis (28/9).
Sejak Agustus hingga September 2023, kenaikan penderita ISPA di Palembang sebanyak 451 kasus pada 1 September, 622 kasus di 4 September, kemudian kembali meningkat hingga 556 kasus pada 7 September. Data pada 11 September menjadi naik 652 kasus.
"Dalam jangka waktu tiga hari pada 14 September ISPA naik lagi hingga 546 kasus, dan terakhir tercatat di 21 September ISPA naik signifikan hingga 1.202 kasus," jelasnya.
Yudhi mengatakan, kenaikan kasus ISPA di Palembang juga dipengaruhi kondisi kemarau yang berkepanjangan, sehingga daya tahan tubuh melemah dan tidak mampu mempertahankan kekebalan tubuh dari penularan virus maupun bakteri.
ADVERTISEMENT
"Faktor ISPA meningkat juga diakibatkan perubahan cuaca (pancaroba). Kita harus menjaga kesehatan diri sendiri, anak maupun orang tua. Gunakan masker setiap hari dan hindari keluar rumah berlebihan," timpalnya.
Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akan berdampak sangat buruk apabila kondisi udara terus menerus dalam kualitas sangat tidak sehat. Bahkan dampak jangka panjang kabut asap dapat menurunkan imunitas, sehingga rentan mengalami sesak napas hingga infeksi pernapasan.
"Banyak orang dewasa sebagai penular, imunitas anak pun menurun. Sebagian besar penyebabnya dari penularan bakteri dan virus yang masuk ke dalam saluran pernapasan karena udara buruk," ujar dia