Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Lanal Palembang Gagalkan Penyelundupan 79 Kg Sabu dari Malaysia
29 Oktober 2019 12:52 WIB
ADVERTISEMENT
Tim Fleet 1 Quick Respon (F1QL) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Palembang berhasil menggagalkan peredaran 79 kilogram narkotika jenis sabu dari perairan Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Narkotika tersebut diduga hendak diselundupkan dari Malaysia.
ADVERTISEMENT
Komandan Lantamal III, Brigjen TNI (Mar) Hermanto, mengatakan petugas juga berhasil mengamankan dua orang tersangka, yakni DN (47 tahun) dan HR (59 tahun), yang membawa sabu tersebut dalam empat buah koper.
"Jadi mereka ini membawa koper tersebut menggunakan kapal cepat. Wilayah perairan di Sumsel memang rentan menjai tempat penyelundupan narkoba," katanya, Selasa (29/10).
Hermanto bilang, pengungkapan ini bermula dari laporan TNI AL Batam mengenai adanya pergerakan mencurigakan di perairan Sungsang, Kabupaten Banyuasin, pada Minggu (27/10). Kemudian Lanal Palembang langsung menerjunkan tim F1QL untuk mengejar pelaku.
"Sempat terjadi aksi kejar-kejaran di perairan saat akan menangkap pelaku. Petugas juga harus melepaskan tembakan peringatan, hingga akhirnya pelaku berhenti dan menyerahkan diri," katanya.
Menurutnya, pergerakan jaringan pengedar narkoba ini cukup rapih. Selain itu, jika melihat jenis narkoba yang dikemas dalam bungkusan teh China, diperkirakan sabu ini hendak diselundupkan dari Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Mereka melakukan sistem jaringan terputus sehingga menyulitkan petugas mencari bandarnya," katanya.
Hermanto menambahkan, jalur perairan di Sumsel termasuk yang rawan menjadi tempat penyelundupan narkoba, terlebih banyak muara yang dapat berpotensi dijadikan sebagai pintu masuk sehingga cukup menyulitkan untuk mendeteksi pergerakan penyelundupan narkoba ini.
Komandan Lanal Palembang, Kolonel Laut (P) Saryanto, mengatakan secara keseluruhan ada 19 posko angkatan laut yang ada di Sumsel. Jumlah ini tentu tidak sebanding dengan jumlah titik masuk penyelundupan narkoba.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan patroli rutin di wilayah perairan serta mengajak masyarakat untuk aktif memberikan informasi kepada petugas terkait kegiatan yang mencurigakan.
"Jalur perairan sumsel merupakan jalur terbuka yang rentan dan bisa dimasuki dari berbagai daerah," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberantasan BNN Provinsi Sumsel, AKBP Agung Sugiono menambahkan dari barang bukti yang ada, sebagian besar sabu yang disita merupakan barang baru yakni masuk dalam golongan satu narkotika.
"Sabu jenis ini hanya digunakan untuk penelitan. Kalau dikonsumsi akan mengakibatkan ketergantungan yang sangat tinggi," katanya.
Menurutnya, pengiriman melalui jalur perairan bukan hal baru karena sudah beberapa kali terjadi. Agustus lalu, BNN Sumsel juga mengungkap 23 kilogram sabu yang juga dikirim melalui jalur perairan. Selain di Banyuasin, kawasan pesisir timur sumatera di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
"Selain untuk dikirim ke Palembang, pasar untuk jaringan narkoba ini juga untuk di daerah perairan yang sulit dijangkau dari darat atau ke provinsi lain seperti Lampung," katanya. (jrs)
ADVERTISEMENT