Konten Media Partner
Laskar Satria Pandu Jadi Solusi Bangun Generasi Emas Sumsel
11 Juni 2025 18:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumsel, Herman Deru, menunjukkan komitmennya terhadap masa depan generasi muda dengan meluncurkan program inovatif Laskar Satria Pandu. Berlokasi di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang, program ini bukan sekadar kegiatan biasa, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk membentuk karakter unggul bagi para pelajar dan remaja di Sumsel.
ADVERTISEMENT
Herman Deru dengan tegas menyatakan kecerdasan dan harta benda tak akan berarti tanpa karakter yang baik.
"Tidak ada gunanya kalau cerdas, punya aset banyak, tapi karakternya tidak baik. Kita ingin membangun generasi yang unggul, tidak hanya dalam ilmu tetapi juga dalam moral," ujarnya.
Filosofi inilah yang menjadi dasar digagasnya Laskar Satria Pandu, sebuah retret pembentukan karakter yang dirancang untuk menjawab tantangan bonus demografi dan menciptakan pemimpin masa depan.
Program ini menariknya tidak hanya menyasar pelajar SMP dan SMA, namun juga merangkul mereka yang putus sekolah.
"Kami sudah berdiskusi dengan wali kota terkait teknisnya. Untuk tingkat SD dan SMP akan menjadi domain wali kota, namun panitia seleksi akan menentukan siapa yang layak mengikuti program ini, termasuk mereka yang tidak sekolah," jelas Deru
ADVERTISEMENT
Herman Deru optimis Laskar Satria Pandu akan menjadi program unggulan yang memberikan dampak nyata bagi pembentukan karakter generasi muda di Sumsel.
"Ini adalah investasi jangka panjang. Karakter yang kuat akan menciptakan masyarakat yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi pembangunan daerah," pungkasnya.
Sebelumnya Sekda Sumsel Edward Candra, saat memimpin rapat persiapan kegiatan pada Selasa (10/6/2025), menjelaskan bahwa Laskar Satria Pandu ditujukan untuk membentuk calon pemimpin masa depan yang berkarakter kuat dan menjadi teladan di tengah masyarakat.
"Program ini penting mengingat adanya peningkatan kasus kenakalan remaja di sejumlah daerah, seperti tawuran, perundungan, penyalahgunaan narkoba, dan geng motor. Melalui retret ini, kita ingin memberikan pembinaan agar mereka tidak terjerumus lebih jauh, karena merekalah yang akan menjadi bagian dari generasi produktif pada 2030–2040 mendatang," ujar Edward.
ADVERTISEMENT
Program ini memiliki dua alur utama, yakni preventif dan kuratif. Alur preventif ditujukan bagi seluruh siswa di Provinsi Sumsel dengan tujuan membangun karakter dan mencegah perilaku menyimpang sejak dini. Sedangkan alur kuratif ditujukan untuk siswa yang sudah teridentifikasi berisiko, guna merehabilitasi dan mengembalikan mereka ke lingkungan positif.
“Pendekatan kuratif dan rehabilitatif ini akan difokuskan pada pembenahan perilaku serta penguatan integritas pribadi. Kita ingin membangun kembali semangat dan arah hidup para siswa yang sempat menyimpang,” imbuh Edward.
Kegiatan retret ini dijadwalkan berlangsung selama 14 hari pada masa libur sekolah, agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Lokasi pelatihan akan dipusatkan di Bumi Perkemahan Gandus dan pusat pelatihan (training center) milik Pemprov yang memiliki fasilitas memadai.
ADVERTISEMENT
"Pemilihan lokasi mempertimbangkan kebutuhan pelatihan fisik dan mental, serta keberadaan ruang kelas dan akomodasi yang memadai untuk peserta," jelasnya.
Peserta retret wajib memenuhi beberapa syarat, antara lain mendapat persetujuan tertulis dari orang tua atau wali, sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan, serta bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan secara penuh.