Konten Media Partner

Mahasiswa UIN Palembang Dianiaya Senior saat Diksar: Digebuki dan Disundut Rokok

3 Oktober 2022 14:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang (dok. urban.id)
zoom-in-whitePerbesar
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang (dok. urban.id)
ADVERTISEMENT
Kasus dugaan kekerasan di dunia pendidikan kembali terjadi. Kali ini dialami oleh mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang berinisial ALP saat mengikuti diksar UKMK (Unit Kegiatan Mahasiswa khusus).
ADVERTISEMENT
Informasi yang dihimpun, berawal saat korban yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora mengikuti diksar UKMK di Bumi Perkemahan Gandus Palembang selama 4 hari, (29 September-2 Oktober 2022.
ZR yang merupakan kakak korban, mengatakan adiknya mengalami penyiksaan oleh sejumlah mahasiswa senior karena merasa tersinggung karena korban menyampaikan adanya dugaan pungli di dalam kegiatan tersebut.
"Adik saya bilang, ada biaya Rp 300 ribu untuk mengikuti diksar dan sudah mencakup keseluruhan. Tapi ternyata setiap peserta masih dimintai sembako. Hal itu disampaikannya kepada teman-temannya," katanya, Senin (3/9).
Akibatnya, korban didatangi sejumlah seniornya kemudian mengalami penganiayaan. Dari pengakuan korban, ia disiksa, disundut rokok, dan ditelanjangi, hingga akhirnya ia dijemput keluarga bersama pihak dari Polsek Gandus.
ADVERTISEMENT
"Matanya lebam, bibirnya bengkak, dagunya kena sudut rokok. Tangannya dari bahu sampai pergelangan tangan juga biru semua. Selain itu, adik saya juga trauma," katanya.
Kapolsek Gandus, Palembang, AKP Wanda Dhira Bernard, membenarkan adanya dugaan penganiayaan yang terjadi saat diksar oleh mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang tersebut.
"Benar awalnya ada laporan dugaan tindak kekerasan yang kami terima," katanya.
Namun kemudian, kedua belah pihak melakukan mediasi dan sepakat untuk berdamai. Keputusan itu merupakan inisiatif dari mereka sendiri.
"Kami dari kepolisian tidak ikut campur dalam masalah perdamaian itu. Itu inisiatif kedua belah pihak," katanya.