news-card-video
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Makam Raja dan Kesultanan Palembang Bakal Direvitalisasi

10 Maret 2025 19:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Wali Kota Palembang, Prima Salam. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Wali Kota Palembang, Prima Salam. (ist)
ADVERTISEMENT
Pemkot Palembang akan merevitalisasi 3 makam para raja dan kesultanan Palembang. Perbaikan makam ini akan dilakukan tahun ini.
ADVERTISEMENT
Wakil Wali Kota Palembang, Prima Salam, mengatakan revitalisasi pemakaman merupakan salah satu program yang masuk ke dalam 100 hari kerja bersama Wali Kota, Ratu Dewa.
"Perbaikan makam ini merupakan ungkapan rasa syukur, penghormatan kepada para leluhur. Generasi masa kini jangan sampai melupakan leluhurnya," kata Prima usai rapat koordinasi dengan Tim Percepatan Kemajuan Kebudayaan
Kota Palembang, Senin, 10 Maret 2025.
Berdasarkan data, total ada 7 makam raja dan sultan yang kondisinya perlu perbaikan. Namun untuk 2025 ini, baru ada 3 yang dilakukan revitalisasi 2025. Yakni; Makam Ario Dillah, Kawah Tengkurep, dan Sabokingking.
Sedangkan tahun 2026 sisanya yang akan diperbaiki yaitu; Makam Sultan Muhammad Mansyur, Candi Welang, Nyai Gede Pembayun, dan Ki Gede Ing Suro.
ADVERTISEMENT
"Kami bersama Tim 11 sudah tanda tangani fakta integritas yang harus kami jalankan, ini bermanfaat bagi masyarakat Palembang, perbaikan ini akan menggunakan APBD," katanya.
Tak hanya makam raja dan kesultanan, Prima Salam menyebut akan merevitalisasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan penyediaan lahan pemakaman baru.
"Ada Puncak Sekuning, dan Kamboja. Sedangkan lahan baru yang akan disediakan untuk TPU ada lima. Pemakaman akan terang dengan pemasangan lampu, ditanami bunga, makam yang sudah penuh dan tidak beraturan akan dirapikan, dipindahkan ke makam yang masih luas," jelasnya.
Ketua Tim 11 Percepatan Pemajuan Kebudayaan Palembang
Hidayatul Fikri alias Mang Dayat, mengungkapkan kondisi makam raja dan kesultanan saat ini sebagian memprihatinkan dan butuh perhatian.
"Perlu keseriusan dalam mengupayakan dari sebelumnya hanya sekadar pengecatan. Ini masuk ke dalam 100 hari program kerja RDPS, tidak hanya menghormati makam para leluhur tapi juga potensi pariwisata yang bisa mendatangkan potensi PAD," katanya.
ADVERTISEMENT