Konten Media Partner

Marbut Masjid di Palembang Digebuki Warga Usai Cabuli 3 Anak di Bawah Umur

10 Maret 2024 15:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marbut masjid bernama Riduan saat diamankan Unit PPA Polrestabes Palembang. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Marbut masjid bernama Riduan saat diamankan Unit PPA Polrestabes Palembang. (ist)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang marbut masjid bernama Riduan (48 tahun) di Palembang digebuki warga setelah diketahui melakukan pencabulan terhadap 3 anak di bawah umur.
ADVERTISEMENT
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, melalui Kanit PPA, Iptu Fifin Sumailan, mengatakan Riduan sempat diamuk warga setelah aksinya dilaporkan korban kepada orang tuanya.
"Namun, petugas yang mendapatkan informasi langsung bergerak cepat dan mengamankan yang bersangkutan," katanya, Minggu, 10 Maret 2024.
Fifin bilang, Riduan yang tercatat sebagai warga Kecamatan Sematang Borang, Palembang, ini terakhir kali melakukan aksinya terhadap korban berinisial A (6 tahun) di toilet masjid tempatnya bekerja, Minggu, 25 Februari 2024, sekitar pukul 14.00 WIB.
"Korban yang sedang bermain di sekitar masjid dipanggil oleh pelaku, lalu diiming-imingi sosis dan makan ringan lainnya," katanya.
Kemudian, melihat kondisi masjid yang sepi Riduan mengajak korban ke dalam toilet masjid. Lantas melakukan perbuatan cabul tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pelaku ini bekerja sebagai marbut masjid tersebut, sementara korban merupakan anak warga yang tinggal di sekitar lokasi," katanya.
Menurutnya, kasus ini terungkap setelah korban menceritakan peristiwa itu kepada orang tuanya. Bahkan diketahui pula kalau kejadian serupa juga sempat dialami korban lain yang berusia 7 dan 14 tahun.
"Modusnya sama, dan perbuatan itu juga terjadi di toilet masjid. Warga yang mengetahui hal itu pun emosi dan sempat menggebuki pelaku hingga akhirnya diamankan petugas," katanya.
Sementara itu, Riduan mengaku menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya kepada 3 korban. Ia menyebut khilaf hingga nekat melakukan hal itu.
"Saya menyesal dan kapok. Saya minta maaf," katanya.