Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Menpora Siapkan Payung Hukum Perbaiki Sepak Bola Nasional
1 Februari 2023 14:33 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kementerian Pemuda dan Olahraga RI (Kemenpora) RI menggelar Fokus Grup Diskusi (FGD) Penyempurnaan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 secara bergilir melibatkan seluruh lembaga bidang olahraga sepak bola se-Indonesia. Pertama untuk regional Pulau Sumatera terpusat di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
ADVERTISEMENT
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali menuturkan FGD ini di gelar bertujuan untuk menyempurnakan isi kandungan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 3 tahun 2019 hingga bisa segera disahkan sebagai payung hukum untuk memperbaiki tatanan persepakbolaan nasional.
“FGD ini membahas semua urusan mulai dari infrastruktur, pembinaan bibit atlet pada tatanan paling bawah di daerah, hingga urusan garis koordinasi pembagian tugas antarlembaga,” kata dia, Rabu (2/2).
Zainudin menyebutkan pada FGD ini juga melibatkan lembaga di antaranya seperti Asosiasi PSSI tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, klub untuk liga dua dan tiga Indonesia, suporter sepak bola, Dinas Pemuda dan Olahraga, hingga Dinas Pendidikan di daerah.
“Nah ini poin dasarnya, mengintegrasikan seluruh elemen di pusat-daerah, diikat dalam satu acuan (yakni Inpres nomor 3). Jadi nanti, jangan ada lagi pihak yang merasa tidak dilibatkan dalam olahraga ini. Kita tinggalkan yang lalu tatap ke depan,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Zainudin pun berharap melalui rembuk nasional ini maka penyempurnaan Inpres yang beberapa tahun tertunda karena pandemi COVID-19 dapat segera disahkan. Secepat-cepatnya minimal sebelum kick – off Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun ini.
“Apa lagi FIFA yang ingin menjadikan Indonesia salah satu episentrum sepak bola Asia dalam waktu dekat bakal berkantor di Tanah Air. Harusnya ini jadi momentum kita untuk memperbaiki langkah ke depan. Sebab kalau ini (Inpres) tidak segera diselesaikan sampai kapan pun sepak bola kita akan begini saja,” kata dia.
Tak hanya itu, dengan adanya payung hukum nanti kompetisi sepak bola nasional lebih sistematis, anak sejak dini bisa dibina untuk regenerasi pesepak bola. Tragedi Kanjuruhan, Jawa Timur beberapa waktu lalu salah satu evaluasinya.
ADVERTISEMENT
“Ya itu masuk juga, belajar dari situ. Tapi tidak secara spesifik penyempurnaan ini karena peristiwa itu, sebab Inpres ini kan sudah ada sejak tahun 2019,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto mengatakan dengan adanya FGD ini optimistis tatanan sepak bola ke depan bisa lebih baik setelah menerapkan Inpres yang dibuat melibatkan semua pihak terkait mulai dari tingkat pusat hingga daerah.
Sebab ia menilai selama ini garis koordinasi pengambilan keputusan – perencanaan cenderung hanya dilakukan antara pemerintah pusat-daerah, di luar dari situ kurang mendapat perhatian jadi salah satu penyebab sepak bola nasional lamban maju.
Dia mencontohkan misalnya liga-liga pelajar tingkat nasional dan provinsi yang banyak diselenggarakan belakangan ini belum ada jenjang pasti arahnya ke mana, karena belum terintegrasi dengan program PSSI melainkan diselenggarakan sendiri oleh lembaga yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
“Jadi kami sangat mengapresiasi apa yang diinisiasi Kemenpora semuanya akan diatur dalam Inpres. Setelah Palembang untuk Indonesia Barat, FGD berlangsung di Solo untuk Indonesia Tengah, dan di Bali untuk Indonesia Timur. Semuanya dikumpulkan, cari apa kebutuhan melalui sudut pandang antarlembaga,” ujarnya.