Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Menyelisik Ritual di Makam Keluarga Kerajaan Sriwijaya
4 Agustus 2019 19:50 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB

ADVERTISEMENT
Bukit Seguntang merupakan salah satu objek wisata heritage di Palembang. Berada di Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat (IB) I, di lokasi ini terdapat tujuh makam yang telah berusia ratusan tahun dan berkaitan dengan sejarah Kerajaan Sriwijaya. Salah satunya yakni makam Raja Segentar Alam.
ADVERTISEMENT
Dikenal juga dengan nama Iskandar Zulkarnain Syah Alam, beliau adalah salah satu Raja Kerajaan Sriwijaya yang mewarisi karisma dari leluhur kedatuan Sriwijaya, Dapunta Hyang Jayanasa. Maka dari itu, selain datang untuk sekadar mengetahui sejarah, tak sedikit pula wisatawan yang datang untuk menggelar ritual tertentu. Salah satunya, mandi kembang.
Juru kunci akan Raja Segentar Alam, Sulaiman (46 tahun), menceritakan pengalamannya selama 25 tahun menjadi penjaga makan keluarga di Bukit Seguntang, banyak pengunjung yang datang untuk sekedar berziarah maupun menyampaikan nazarnya di makam tersebut.
Salah satu cara menyampaikan nazar tersebut yakni dengan membacakan doa dan mandi kembang di depan makam Raja Sigentar Alam. “Mereka mandi kembang dengan balutan kain sarung. Kemudian memanjatkan doa. Tapi ada juga yang membawa kembang tersebut ke rumah seusai didoakan. Jadi mereka bisa mandi kembang di rumah masing-masing,” katanya, Minggu (4/8).
ADVERTISEMENT
Sulaiman menambahkan, ada juga ritual lain yang dipercaya pengunjung saat datang ke Bukit Seguntang itu, yaitu mencuci muka dengan menggunakan air yang ada di dalam kendi yang berada di atas makam Puteri Kembang Dadar.
Menurutnya, ritual tersebut dipercaya dapat membuat wajah terlihat lebih cantik dan cerah serta membangkitkan aura positif seseorang. Tapi hanya orang tertentu saja yang bisa melihatnya. Sebenarnya air di kendi itu merupakan air biasa dan selalu diisi ulang jika habis. Tapi karena banyak yang percaya, jadi para pengunjung rutin melakukan ritual.
"Ritual mencuci muka tersebut bersangkutan dengan legenda Puteri Kembang Dadar, yang dipercaya mempunyai paras cantik dan menawan," katanya.
Tak hanya itu, bisa juga mencoba peruntungan menggunakan sepotong bambu berukuran panjang. Para pengunjung yang sudah mengucapkan nazar bisa membentangkan kedua tangannya dan mengukur di bambu tersebut. Ruas bambu ditandai dengan karet gelang.
ADVERTISEMENT
Biasanya beberapa hari kemudian, mereka akan datang lagi dan mengukur lebar bentangan kedua tangannya di bambu tersebut.
“Jika bentangan tangan lebih panjang dari batasan karet gelang tersebut, keinginannya akan terkabul. Namun jika sebaliknya keinginan pengunjung akan sulit terwujud,” katanya.
Sulaiman melanjutkan, kalau nazar yang dilakukan pengunjung tersebut terwujud, mereka biasanya akan memberikan hadiah sesuai nazar kepada juru kunci Bukit Seguntang. Seperti ayam, burung, kambing, dan lainnya.
“Jarang yang memberitahu langsung mengenai nazar apa yang diucapkan. Tapi biasanya banyak yang meminta doa untuk enteng jodoh, tes polisi atau PNS, naik jabatan, hingga meminta keberhasilan dalam kariernya,” katanya.(jrs)