Motif Pembunuhan Pria yang Dikubur di Kubangan Lumpur: Sakit Hati

Konten Media Partner
11 November 2022 10:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polda Sumsel saat gelar perkara kasus pembunuhan pria di kubangan lumpur di OKI. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Polda Sumsel saat gelar perkara kasus pembunuhan pria di kubangan lumpur di OKI. (ist)
ADVERTISEMENT
Ditreskrimum Polda Sumsel menangkap 4 pelaku pembunuhan terhadap Romli (40 tahun), pria di Kabupaten OKI yang mayatnya dikubur di kubangan lumpur. Polisi menyebut motifnya karena sakit hati.
ADVERTISEMENT
Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo, mengatakan para pelaku pembunuhan pria di kubangan lumpur itu, yakni Sutrisno (39 tahun), Supriadi alias Adi (42 tahun), Andika alias Jaka (38 tahun), dan Iwan (36 tahun).
"Mereka semua tercatat sebagai warga Desa Sungai Menang, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)," katanya, Jumat (11/11).
Menurutnya, pembunuhan itu berawal saat Romli menghubungi Sutrisno dan meminta 5 kaleng solar di tempat ia bekerja sebagai penjaga keamanan di sebuah perusahaan perkebunan.
"Romli ini memaksa sehingga membuat Sutrisno sakit hati. Adapun per satu kalengnya berisikan 35 liter solar," katanya.
Akibatnya, Sutrisno mengajak 3 rekannya yang lain untuk membunuh korban. Mereka lalu menemui korban di lokasi yang telah dijanjikan. Saat bertemu tanpa basa-basi ketiganya langsung membunuh korban.
ADVERTISEMENT
Adapun Sutrisno menembak korban menggunakan senjata api rakitan sebanyak 3 kali, Andika menombak korban di bagian pinggang, Adi dan Iwan membacok korban menggunakan parang.
Setelah korban tewas, Sutrisno lalu memanggil dan mengancam salah seorang operator alat berat yang berada tak jauh dari lokasi untuk menguburkan mayat korban di kubangan lumpur.
"Mereka juga mengancam operator itu agar tidak memberitahukan kejadian itu kepada siapa pun. Hingga akhirnya mayat korban ditemukan pada 2 November lalu," katanya.
Anwar bilang, setelah membunuh korban keempatnya kabur secara terpisah. Sementara untuk operator alat berat itu sendiri statusnya sebagai saksi karena saat itu dalam ancaman dan dipaksa para pelaku.
Sementara itu, Sutrisno mengaku sakit hati dan dendam terhadap korban yang kerap kali memaksa untuk meminta solar di tempatnya bekerja. Terkait senjata api rakitan yang dipakai, didapatnya dengan cara membeli di kawasan Sungai Ceper, OKI.
ADVERTISEMENT
"Saya beli (senjata api) itu beserta empat butir pelurunya. Saya juga menyesal membunuh korban," katanya.