Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Motif Pengurus Panti Asuhan di Palembang Pukuli Anak Yatim: Bentuk Pembinaan
27 Februari 2023 17:11 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Polisi telah menetapkan pemilik Panti Asuhan Fisabillilah Al-Amin Palembang berinsial H sebagai tersangka kasus kekerasan terhadap anak.
ADVERTISEMENT
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib, mengatakan penetapan status tersangka sendiri dilakukan setelah petugas melakukan pemeriksaan sanksi dan bukti video.
"Ada 24 saksi yang diambil keterangannya hingga mendalami video yang beredar di media sosial itu, sehingga kemudian pelaku ditetapkan sebagai tersangka," katanya, Senin 27 Februari 2023.
Menurutnya, dari hasil penyelidikan motif tindak kekerasan yang dilakukan oleh H tersebut sebagai bentuk pembinaan terhadap anak asuhnya di panti tersebut.
"Dari pengakuan tersangka motifnya tidak lain untuk proses pembinaan terhadap anak panti asuhan tersebut," katanya.
Hal itu dilakukan karena H sering menemukan anak-anak panti bermalas-malasan dan tidak disiplin sesuai aturan yang ada di Panti Asuhan Fisabillilah Al-Amin Palembang.
"Jadi kalau dari pengakuan tersangka itu untuk mendidik mereka agar disiplin," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, aksi kekerasan tersebut terjadi berulang kali sejak tahun 2022 hingga 2023. Adapun yang viral tersebut terjadi pada 15 dan 20 Februari terhadap korban berinisial W.
"Atas hal itu tersangka terbukti melakukan tindak pidana yang dipenuhi unsur pasal 80 UU perlindungan anak dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara," katanya.
Sementara itu, sebanyak 18 anak Panti Asuhan Fisabilillah Al-Amin Palembang direlokasi ke panti milik Kemensos.
Sekretaris Daerah Pemkot Palembang, Ratu Dewa, mengatakan relokasi kepada anak panti asuhan ini sebagai upaya Pemkot Palembang memberikan rasa aman dan pendampingan psikologis setelah aksi kekerasan yang mereka terima.