Konten Media Partner

Muratara Jadi Daerah Penyumbang Kemiskinan Tertinggi di Sumsel

8 Agustus 2024 18:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, Foto : Humas Pemprov Sumsel
zoom-in-whitePerbesar
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, Foto : Humas Pemprov Sumsel
ADVERTISEMENT
Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menjadi penyumbang kemiskinan tertinggi untuk Sumsel. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Muratara mencapai 3,01 persen dari keseluruhan penduduk berpenghasilan rendah sebanyak 984 ribu orang.
ADVERTISEMENT
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi menyebutkan penyebab utama Muratara jadi daerah tertinggi warga miskin, karena tata letak wilayah tersebut tidak strategis dalam pengembangan infrastruktur untuk akses perlintasan ekonomi daerah.
"Posisi geografi daerah berbeda-beda dan alur akses transportasi tidak strategi di Muratara tidak masuk lintas perekonomian tengah dan timur. Bahkan pembangunan belum merata,"kata dia, Kamis 8 Agustus 2024.
Meski begitu Elen mengaku Pemprov Sumsel akan mendorong Muratara agar dapat menekan angka kemiskinan dengan cara membangun strategi percepatan dan meratakan tingkat penghidupan masyarakat di Muratara.
"Dengan menyoroti tingkat penghidupan warga di sana kita akan kerjasama mencari solusi agar Muratara bisa turun,"kata dia.
Secara nasional tingkat kemiskinan Sumsel berada pada peringkat keenam tertinggi untuk seluruh provinsi di Indonesia. Indikasi kemiskinan daerah dinilai berdasarkan beberapa kategori seperti garis kemiskinan makanan (GKM).
ADVERTISEMENT
Sumsel pada Juli 2024 tercatat menyumbang nilai GKM terbesar di angka 74,57 persen dengan dua faktor peningkatan GKM dari kenaikan harga komoditas beras serta peningkatan daya beli rokok.
"Saat ini program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim di Sumsel dengan menurunkan beban pengeluaran dari jaminan sosial serta peningkatan ketersediaan bahan pangan," jelasnya.
Langkah percepatan pengentasan kemiskinan paling sederhana yang bisa dilakukan pemerintah saat ini adalah menjaga stabilitas harga komoditas, sehingga daya beli masyarakat positif dan tren konsumsi terjaga, terutama pada kelompok makanan.
Kemudian disokong dengan peningkatan pendapatan dan pengembangan potensi, akses modal, akses informasi pasar serta mengurangi kantong kemiskinan seperti meningkatkan akses sanitasi layak, rumah layak huni dan air minum layak.
"Saya yakin dari program yang dilakukan, koordinasi dengan seluruh elemen bisa mendorong percepatan kemiskinan ini," timpal dia.
ADVERTISEMENT