Konten Media Partner

Nyoblos di TPS 28, Ratu Dewa: Mari Ciptakan Pilkada Palembang yang Kondusif

27 November 2024 11:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Wali Kota Palembang, Ratu Dewa bersama istri saat mencoblos di Pilkada serentak 2024. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Calon Wali Kota Palembang, Ratu Dewa bersama istri saat mencoblos di Pilkada serentak 2024. (ist)
ADVERTISEMENT
Calon Wali Kota Palembang nomor urut 02, Ratu Dewa, memberikan hak suaranya di Pilkada serentak 2024 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 28, Kelurahan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I.
ADVERTISEMENT
Ratu Dewa datang ke TPS ditemani istrinya, Dewi Sastrani bersama putri keduanya, Filza Alifa Dewarani, dan putra ketiga, Ahmad Faqih Sadewa. Ratu Dewa dan istri mengenakan outfit kemeja dan outer jumputan hijau sage khas Palembang.
Ratu Dewa, mengatakan tidak punya target persentase hasil dari Pilkada ini, upaya ikhtiar sudah dilakukan, sisanya tinggal warga Palembang yang menentukan pilihan.
"Rangkaian Pilkada sudah dijalani, dan inilah saatnya menentukan pilihan lima tahun ke depan, gunakan hak suara sebaik-baiknya sesuai hati nurani pemilih," kata Dewa.
Oleh karena itu, siapa pun yang terpilih tentunya yang terbaik untuk Kota Palembang, dirinya berharap agar masyarakat dapat menggunakan hak suara dengan sebaik-baiknya.
Dirinya hanya berpesan kepada semua pihak termasuk pendukungnya untuk menghargai proses demokrasi ini, dengan tetap menghargai pilihan masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Tentunya bagi semua yang punya hak suara untuk tetap menjaga kondusif Pilkada ini, dan tentunya menghargai perbedaan pilihan masing-masing," kata Dewa.
Adapun Ratu Dewa Prima Salam (RDPS) paslon Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang mendapat nomor urut 02.
Ratu Dewa sebelumnya adalah Pj Wali Kota Palembang 9 bulan dan Sekda beberapa tahun, karirnya dimulai dari bawah dan kini memutuskan maju di Pilkada Palembang.
Prima Salam adalah wakil dari Ratu Dewa yang merupakan anggota DPRD Sumsel yang terpilih kembali dari partai Gerindra, ia lalu mundur dan memutuskan menjadi cawako.