Ortu Bayi di Palembang yang Meninggal Usai Disuntik Tak Salahkan Siapa pun

Konten Media Partner
30 Desember 2023 22:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana ayah yang tengah mengguburkan anaknya seusai suntik HBO di Puskesmas Plaju, Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana ayah yang tengah mengguburkan anaknya seusai suntik HBO di Puskesmas Plaju, Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terkait viral di media sosial (medsos) seorang ayah di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang mengutarakan jika bayinya meninggal tiga hari seusai imunisasi hepatitis B0 (HB0) di Puskesmas Pembina, buka suara dengan adanya postingan tersebut.
ADVERTISEMENT
Ayah dari bayi tersebut bernama Sandi Hariyanto warga 8 Ulu Palembang mengaku yang viral di medsos tersebut bukan untuk menyalahkan rumah sakit atau pun Puskesmas. Melainkan hanya curhatannya saja yang ingin diberikannya kepada warganet.
"Bang itu hanya curhat aku saja. Di sini kami tidak ada unsur untuk menyalahkan Puskesmas dan Dokter, " kata dia saat dikonfirmasi Urban Id, Sabtu 30 Desember 2023.
Bahkan Sandi menjelaskan kronologi lahirnya gadis kecilnya hingga meninggal. Pada 25 Desember 2023 sekitar pukul 10.00 WIB pagi, dirinya bersama istrinya mendatangi Rumah Sakit AK Gani Palembang dan melahirkan secara normal anak keduanya berjenis kelamin perempuan berinisial AA di pukul 11.30 WIB.
"Alhamdulillah lancar lahiran secara normal dengan berat bayi 2.9 kg. Alhamdulillah lengkap dan bayinya sehat, juga mau menyusu dari ASI ibunya. Di 26 Desember 2023 sekitar jam 10.00 WIB, dokter mengambil darah anak saya untuk dicek kesehatan bayinya dengan hasilnya sehat, lalu kami disuruh pulang, "kata dia.
ADVERTISEMENT
Puskesmas Tak Cek Kondisi Bayi sebelum Lakukan Imunisasi Hb0
Ketika pulang perawat dari RS AK Gani Palembang memberitahukan kepada Sandi jika bayinya agar di bawa ke Puskesmas untuk dilakukan imunisasi Hb0 pada 27 Desember 2023.
"Kami sangat bahagia pada saat itu. Kami sampai di rumah sekitar 13.00 WIB, melihat anak kami aktif sehat juga makan lancar. Lanjut pada 27 Desember 2023 sekitar 9.00 WIB, kami mendatangi Puskesmas pembina Plaju untuk imunisasi Hb0. Kami pun ditanya apakah anaknya sehat tidak demam? Saya jawab Alhamdulillah anaknya sehat Bu, apalagi kami disuruh pulang dari RS, "kata dia.
Sandi mengaku sebelum melakukan penyuntikan imunisasi Hb0, anaknya tidak dilakukan pengecekan kesehatan terlebih dahulu, seperti mengecek suhu badannya hingga mengukur panjang tubuhnya dan berat badannya. Hanya saja pihak Puskesmas menyuruhnya untuk menunggu.
ADVERTISEMENT
"Anak saya tidak diperiksa dulu kesehatannya dan biasanya dicek panasnya berat badannya panjangnya ini tidak diperiksa. Kami disuruh tunggu katanya mau ambil obat tapi tidak tau apa, lalu sekitar 5 menit lebih anak saya di suntik. Ketika di Suntik anak saya menangis keras banget sampai dia tidak mau menyusu ASI ibunya hingga mengamuk nangis, "kata dia.
Tak berhenti sampai di situ, anaknya pun masih menangis saat menuju perjalan pulang ke rumah hingga napas anak perempuannya itu sesak, lalu dirinya bersama istri kembali membawa anaknya ke Puskesmas tersebut. Namun pihak Puskesmas menyuruhnya untuk di bawa ke RS.
"Salah satu pihak Puskesmas bilang itu bukan karena dari suntikan. Kami pergi dari Puskesmas tanpa diantar oleh orang Puskesmas dan sampai di UGD RS Muhammadiyah, anak saya dikasih oksigen bantuan. Namun RS itu mengatakan kepada kami alatnya tidak lengkap, kami pun ke RS Bari dilayani sangat baik, "kata dia.
ADVERTISEMENT
Dokter Sebut ada Cairan di Paru-paru
Sandi menuturkan Dokter menyampaikan jika di paru-paru anaknya ada cairan. Anaknya pun di rawat di ruangan MICU selama 1 hari. Ketika itu kondisi anaknya mengalami tidak teratur, kadang memburuk dan stabil.
"Anak saya dipindahkan ruangan MICU dalam 1 hari kami menginap di sana, kondisinya kadang memburuk kadang stabil. Saya bertanya sama dokter, dokter kenapa anak saya dok? dijawab dokter katanya anak saya di paru-parunya ada cairan. Tapi yakin anak saya bisa sembuh, "kata dia.
Pada 28 Desember 2023, sekitar pukul 18.15 dirinya dipanggil menemui dokter untuk menyampaikan kondisinya anaknya kian memburuk dan pukul 18.30 WIB sudah meninggal.
"Di 28 Desember 2023 jam 18:15 kami di kabarkan disuruh menemui dokter dan memberi tahu jika jantung anak kami lemah dan dijelaskan hingga pendarahan hebat hingga keluar darah dari mulut darah kental, darah beku. Kami pun mulai menangis mengetahui kondisi anak kami, dan saya berdoa sama Allah untuk meminta mukjizat Allah. Pada pukul 18.30 WIB anak kami di vonis meninggal dunia, "kata dia.
ADVERTISEMENT
Sandi kembali menegaskan jika, dari ceritanya ini dirinya tidak menuduh dan menyalahkan siapa pun terkait meninggalnya putri keduanya yang hanya 3 hari mewarnai keluarga kecilnya.
"Kamu di sini tidak ada menuduh siapa pun, kami juga orang biasa tidak bisa mau menyalahkan siapa-siapa bang hanya berbagi cerita, " kata dia.