Konten Media Partner

Palembang Kini Punya Kampung Wisata Edukasi Pertanian

29 Februari 2020 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampung Wisata Edukasi Pertanian yang dipenuhi dengan buah melon. Kawasan ini terletak di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang. Foto. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Wisata Edukasi Pertanian yang dipenuhi dengan buah melon. Kawasan ini terletak di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang. Foto. Istimewa
ADVERTISEMENT
Terletak di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang, Kampung Wisata Edukasi Pertanian mulai ramai dikunjungi. Kampung wisata ini banyak ditanami melon, labu madu, jagung, terong, cung, kacang panjang. cabai dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Merjasuma Markadi mengatakan, lahan yang digunakan merupakan lahan pribadi luasanya puluhan hektar. Khusus untuk melon saja ada sekitar 25 hektare. Melon dan labu madu menjadi buah unggulan di sini.
Hasil panen di sini dijual di pasar lokal, biasanya pembeli yang langsung ke sini atau dijual di Pasar Induk Jakabaring dan sejumlah pasar di Palembang. Untuk harga pasaran melon Rp 10 ribu per Kg. Melon di sini ada dua jenis yaitu dari bibit Melon Pertiwi dan juga melon jumbo F1.
“Di kawasan ini sekali panen melon minimal 2 ton, sebab paling dikit seper empat hektare lahan bisa ditanami 2500 pohon melon. Untuk melon jumbo beratnya ada yang bisa mencapai hampir 5 kg,” katanya, Sabtu (29/2).
ADVERTISEMENT
Lurah Sukamulya Indi Suhanto mengatakan, Kelurahan Sukamulya dikenal sebagai daerah pertanian yang ada di Palembang sekaligus dijadikan sebagai Kampung Wisata Edukasi Pertanian. Selain bisa mengenalkan secara langsung produk pertanian yang ada, warga pun bisa sekaligus bertanya secara langsung kepada petani dan diberikan edukasi tentang pertanian.
Berbagai produk pertanian dihasilkan di sini seperti ada sayuran dan buah-buahan seperti melon, labu madu, terong, jagung, cabai, cung, kacang panjang, semangka dan lain-lain. "Untuk ke Kampung Wisata Edukasi Pertanian ini gratis dan diharapkan datang saat panen dan bisa langsung beli,” katanya.
"Jadi ketika panen itulah yang ingin wisata edukasi pertanian dipersilakan datang. Biasanya yang ke sini itu anak-anak sekolah, anak kuliah hingga masyarakat umum," kata Indi.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, dengan dijadikannya sebagai Kampung Wisata Edukasi Pertanian diharapakan akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab yang datang bisa sekaligus belanja produk pertanian yang ada di sini.
"Hal yang saya tanamkan ke masyarakat harus rajin dan disiplin. Saya berharap petani ini penghasilanya meningkat dan bisa menciptakan petani yang milenial," katanya. (eno)