Palembang Sudah Zero Kasus, Status COVID-19 Bukan Pandemi

Konten Media Partner
13 Desember 2023 18:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara sepeda motor dan penumpangnya juga terlihat mengenakan masker. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara sepeda motor dan penumpangnya juga terlihat mengenakan masker. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Dinkes Palembang, Fenty Aprina menyampaikan dari data terbaru dari fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) menyatakan dua pasien COVID-19 kini sudah sembuh. Dengan begitu, Fenty mengeklaim saat ini Palembang sudah atau zero kasus COVID-19
ADVERTISEMENT
Fenty menyebutkan berdasarkan informasi dua pasien yang tercatat positif COVID-19 sebelumnya, satu orang merupakan warga Palembang yang tinggal di Jakarta dan satu lainnya dinyatakan sehat dan sudah pulang ke rumah.
"Yang satu pria usia 25 tahun NIK-nya Palembang, maka masuk di satu data, padahal tinggalnya di Jakarta. Kemudian satunya anak berusia 5 tahun dan sudah sembuh. Bisa di bilang saat ini kasus di Palembang sudah zero," timpalnya.
Menurut Fenty, kasus pandemi COVID-19 di Palembang sudah masuk status endemi dan kini disebut dengan istilah outbreak atau bukan menjadi kasus pandemi dengan kejadian luar biasa.
"Artinya kasus mungkin masih ada, tapi tidak menjadi Outbreak," kata dia.
Meski begitu Fenty menuturkan saat ini Dinkes kota terus berupaya mencegah angka COVID-19 naik lagi di Palembang, dengan mengedukasi masyarakat kembali terkait Protokol Kesehatan (Prokes).
ADVERTISEMENT
"Kemudian lakukan skrining di pintu masuk seperti Bandara dan Pelabuhan setempat setelah berpergian ke luar kota atau pun negeri, " kata dia.
Selain upaya skrining kesehatan, antisipasi COVID-19 dilanjutkan dengan pengajuan permintaan vaksin. Sebab stok vaksin di Palembang sekarang kosong dan belum ada kiriman lagi dari pemerintah pusat.
"Permintaan yang kita ajukan 4000 dosis untuk semua masyarakat, khususnya yang belum di vaksin. Karena untuk booster baru 60 persen yang sudah (vaksin)," jelas Fenty.