Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten Media Partner
Palembang Tunda Program Makan Bergizi Gratis Selama Ramadhan
23 Januari 2025 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang mengumumkan perubahan jadwal pembelajaran dan penundaan sementara program makanan bergizi gratis selama bulan Ramadhan 2025. Kebijakan ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan situasi bulan suci serta memberikan kenyamanan bagi siswa dan guru.
Kepala Disdik Palembang, Adrianus Amri, menyatakan bahwa program makanan bergizi gratis akan dihentikan sementara selama Ramadhan dan dilanjutkan kembali setelah bulan puasa.
“Selama Ramadhan, program makanan bergizi gratis sementara disetop. Penyalurannya akan kembali dilakukan setelah Ramadhan selesai,” kata Adrianus, Kamis 23 Januari 2025.
Selain itu, Disdik Palembang juga menetapkan jadwal khusus selama bulan Ramadhan. Libur puasa berlangsung selama sepekan, dari 26 Februari hingga 5 Maret 2025. Selama periode tersebut, siswa SD dan SMP di Palembang akan melaksanakan pembelajaran di rumah.
Setelah libur usai, siswa kembali ke sekolah pada 6 Maret 2025 dengan beberapa penyesuaian. Jam pelajaran akan dipersingkat, dengan pengurangan durasi sebanyak 10 menit untuk setiap mata pelajaran. Waktu masuk sekolah juga diundur menjadi pukul 07.30 WIB untuk memberikan fleksibilitas bagi siswa dan guru yang menjalankan ibadah puasa.
“Kami ingin memastikan siswa dan guru tetap nyaman selama Ramadhan. Karena itu, mulai 6 Maret, jam masuk diundur menjadi 07.30 WIB, dan durasi pelajaran dipersingkat,” jelas Adrianus.
Selama Ramadan, Disdik Palembang akan memprioritaskan aktivitas keagamaan sebagai bagian dari proses pembelajaran. Salah satu kegiatan utama yang direncanakan adalah pesantren kilat dan kegiatan berbasis nilai-nilai keagamaan lainnya.
“Kegiatan ini dirancang untuk membantu siswa memahami nilai-nilai agama secara lebih mendalam, sekaligus meningkatkan semangat berbagi melalui kegiatan seperti sedekah. Bagi siswa non-Muslim, mereka dapat mengikuti kegiatan sesuai kepercayaan masing-masing,” tambahnya.
ADVERTISEMENT