Konten Media Partner

Pasutri Tenggelam di Perairan Banyuasin: Istri Tewas, Suami Hilang

26 Februari 2024 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Basarnas Palembang tengah mencari anto yang hilang usai perahu getek yang ditumpanginya terbalik, Foto : Basarnas Palembang
zoom-in-whitePerbesar
Tim Basarnas Palembang tengah mencari anto yang hilang usai perahu getek yang ditumpanginya terbalik, Foto : Basarnas Palembang
ADVERTISEMENT
Perahu getek kembali terbalik di perairan Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). Perahu getek yang membawa tiga orang keluarga yakni seorang ayah bernama Anto (35), istri bernama Riza (30) dan anaknya Fahri (5).
ADVERTISEMENT
Perahu getek tersebut terbalik usai dihempas hujan disertai angin kencang di perairan sungai Sugihan, Desa Nusantara, Kecamatan Muara Sugihan, Banyuasin, pada Ahad 25 Februari 2024, sekitar pukul 18.45 WIB.
"Dari kejadian itu Anto dilaporkan hilang sedang istrinya meninggal dan anaknya selamat dari kejadian tersebut, " kata, Kepala Basarnas Sumsel Raymond Konstantin, Senin 26 Februari 2024.
Raimon menjelaskan peristiwa itu berawal dari Riza bersama istri dan anaknya berangkat dari Desa Mekar Jaya menuju Desa Nusantara dengan menyeberangi sungai untuk mengantarkan makanan siang orang yang kerja di sawah dengan naik perahu getek.
"Di tengah perjalanan tiba-tiba turun hujan deras dengan disertai angin kencang sehingga mengakibatkan perahu getek yang mereka tumpangi terbalik dan ketiganya jatuh ke sungai," kata dia.
ADVERTISEMENT
Raimon menyebutkan Anto hilang tenggelam karena terbawa arus deras sungai tersebut. Tim SAR gabungan Basarnas, TNI/Polri, BPBD dan masyarakat pun kembali melakukan pencarian terhadap Anto hari ini.
"Untuk proses pencarian sudah kita mulai sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi bersama dengan potensi SAR seperti Polairud Banyuasin, BPBD Banyuasin dan masyarakat," katanya.
Pencarian dilakukan dengan membagi tim SAR gabungan menjadi dua 2 SRU, lalu SRU 1 melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu masyarakat sedangkan SRU 2 jika memungkinkan akan melakukan penyelaman di lokasi awal kejadian serta lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban.
"Semoga dengan berbagai upaya ini korban dapat segera kita temukan," jelasnya.