Konten Media Partner

Pemkot Palembang Kejar Hibah Rp 2 Triliun dari MCA untuk Infrastruktur dan UMKM

10 Oktober 2024 20:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Wako Palembang, A Damenda dan jajaran saat paparan dengan Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, Dwi Hariyawan. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Pj Wako Palembang, A Damenda dan jajaran saat paparan dengan Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, Dwi Hariyawan. (ist)
ADVERTISEMENT
Pemkot Palembang menjadi satu dari 5 kota di Indonesia yang akan menjadi proyek percontohan Pemerintah Amerika Serikat untuk mendapatkan pendanaan atau hibah dari Millennium Challenge Account (MCA).
ADVERTISEMENT
Palembang akan mendapatkan bantuan dana hibah sekitar Rp 2 triliun untuk proyek percontohan ini. Hal itu karena Pemkot Palembang dinilai telah memenuhi salah satu kriteria dari Pemerintah Amerika Serikat.
Pj Wali Kota Palembang, Abdul Rauf Damenta, mengatakan awalnya Pemkot Palembang terlebih dahulu mengajukan
permohonan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) untuk pengembangan kawasan kepada pemerintah pusat.
“Untuk dapat hibah itu harus memenuhi kriteria, harus berbenah aspek ruang Pemkot dengan Pemprov tidak bertentangan. Alhamdulilah kita tidak ada kendala,” katanya usai paparan rencana permohonan KKPR dengan Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, Dwi Hariyawan, Kamis, 10 Oktober 2024.
Sejalan dengan hal itu permohonan KKPR tersebut selanjutnya mendapatkan lampu hijau dari Kementerian ATR/BPN dan akan segera mendapatkan persetujuan kerja sama Transit Oriented Development (TOD).
ADVERTISEMENT
“Tujuannya untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat atau pun pelaku usaha di semua jenis layanan di Kota Palembang,”katanya.
Adapun Damenta menilai kawasan potensial untuk proyek infrastruktur percontohan yang bersumber dari MCA itu adalah lahan-lahan di sekitar Stasiun LRT Ampera.
“Infrastruktur penghubung Stasiun LRT Ampera ini belum optimal dengan moda transportasi lainnya. Seperti fasilitas pejalan kaki, dan tempat pemberhentian moda transportasi,” katanya.
Apalagi Stasiun LRT Ampera sebenarnya bisa menjadi etalase kota serta penghubung kawasan wisata dan ritel. Oleh karena itu butuh penataan di area tersebut sehingga stasiun LRT dapat terintegrasi dengan destinasi wisata di sekitarnya.
"Nah, karena itulah Pemkot Palembang sangat fokus untuk meningkatkan penataan di kawasan tersebut melalui dana hibah MCA itu nantinya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain pengembangan Stasiun LRT Ampera, konsen Pemkot Palembang dalam permohonan proyek pengembangan Kawasan TOD, di antaranya; pembangunan hotel dan retail lifestyle.
"Kami optimis peluang mendapatkan hibah ini terbuka lebar. Setelah ada jawaban dari Kementerian ATR/BPN RI, kami akan menunjuk pihak independen untuk dilelang. Dana hibah itu kami fokuskan untuk satu titik dulu, baru akan merambah kawasan lainnya,” kata Damenta.
Kepala Dinas PUPR Kota Palembang Ahmad Bastari Yusak, total ada sekitar Rp 10 triliun dana hibah dari MCA itu. Jumlah itu akan dibagikan untuk 5 kota, dan Palembang sedang memperjuangkannya.
“Kalau lima kota saja, kemungkinan Palembang mendapat Rp 2 triliun. Dana ini akan difokuskan untuk infrastruktur dan UMKM," katanya.