Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Pemprov Sumsel Ambil Langkah Cepat Cegah Wabah PMK
18 Januari 2025 14:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemprov Sumsel mengambil langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK ) yang rentan terjadi selama musim hujan. Virus penyebab PMK, Aphtovirus, diketahui sangat mudah menyebar melalui kontak langsung atau terbawa angin hingga radius 10 kilometer.
"Virus ini mudah menular, baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Dalam satu populasi, tingkat morbiditasnya bisa mencapai 95 persen, meskipun tingkat kematiannya cukup rendah, hanya 2–3 persen," kata Dokter Hewan Ahli Madya Provinsi Sumsel, Jafrizal, Sabtu 18 Januari 2025.
Menurut Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 708/2024, Sumsel saat ini masuk dalam kategori daerah tertular PMK. Kondisi tersebut membuat wilayah ini menjadi endemis, sehingga membutuhkan perhatian khusus.
"Virus PMK masih ditemukan di lingkungan maupun pada hewan ternak itu sendiri. Hal ini menuntut upaya pencegahan dan pengendalian yang lebih ketat," ujar Jafrizal.
Pemprov Sumsel bersama peternak lokal terus berupaya untuk meminimalisir dampak PMK. Berikut langkah-langkah yang dianjurkan:
1. Vaksinasi: Vaksinasi menjadi langkah paling efektif untuk melindungi hewan ternak. Meskipun terkendala ketersediaan vaksin hibah, pemerintah mendorong peternak untuk melaksanakan vaksinasi mandiri yang dapat dibantu oleh petugas teknis.
2. Biosekuriti Ketat: Kebersihan lingkungan kandang harus ditingkatkan dengan menyemprotkan desinfektan pada setiap kendaraan, hewan, maupun orang yang masuk ke area peternakan.
3. Perawatan Dini: Jika hewan ternak mulai menunjukkan gejala, seperti demam, nafsu makan menurun, atau peradangan, pengobatan segera dapat membantu mempercepat pemulihan.
4. Pemantauan Ketat: Hewan ternak yang belum divaksin atau memiliki daya tahan tubuh lemah menjadi fokus utama pemantauan, mengingat mereka lebih rentan terhadap infeksi.
Pemprov Sumsel juga mengedukasi peternak untuk lebih waspada terhadap penyebaran PMK, terutama di musim penghujan yang menjadi periode rawan. Peternak diimbau untuk segera melaporkan jika menemukan gejala PMK pada ternak mereka, sehingga penanganan cepat dapat dilakukan.
"Penyakit ini sebenarnya mudah diatasi jika diobati lebih awal. Namun, yang terpenting adalah pencegahan dengan vaksinasi dan menjaga kebersihan lingkungan," tutup Jafrizal.
ADVERTISEMENT