Pemprov Sumsel Dorong Produksi Beras

Konten Media Partner
1 Maret 2023 16:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumsel, Herman Deru. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumsel, Herman Deru. (ist)
ADVERTISEMENT
Pemprov Sumsel terus berupaya meningkatkan produksi pangan. Bahkan sejumlah usulan hingga terobosan yang berpotensi pada kemajuan sektor pangan khususnya beras terus dilakukan hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, dalam waktu tak kurang dari 4 tahun masa kepemimpinan Gubernur Sumsel, Herman Deru, Sumsel pun menduduki peringkat 5 sebagai provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia.
"Saya pastikan Sumsel tidak main-main dalam hal pangan ini. Pada awal menjabat sebagai Gubernur, produksi beras di Sumsel ini hanya menduduki peringkat 8 besar, namun saat ini meningkat ke 5 besar," kata Herman Deru.
Menurutnya, keberhasilan Sumsel dalam mendongkrak produksi beras tersebut merupakan peran semua pihak. Mulai dari petani hingga pemerintah serta pihak lainnya.
Bahkan untuk menjaga semangat para petani, Pemprov Sumsel menyerap beras hasil petani melalui Bulog. Di mana beras yang diserap tersebut diberikan kepada ASN.
"Memang jumlah yang diserap hanya beberapa ton, tapi yang jelas ini untuk menjaga psikologi petani agar merasakan jika Pemprov Sumsel ini peduli," katanya.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, yang menjadi persoalan para petani adalah mereka masih merasa menjadi buruh di lahannya sendiri, karena hasil yang didapatkan petani masih jauh dari cukup.
Maka dari itu, Herman Deru menginginkan agar semua pihak termasuk pemerintah pusat berupaya terus membantu para petani. Salah satunya yakni mencari cara agar biaya produksi dapat menjadi rendah dan menaikkan harga jual.
"Tugas kita adalah bagaimana biaya produksi bisa ditekan dan meningkatnya harga. Tapi memang untuk meningkatkan harga ini tidak main-main karena akan berdampak bagi masyarakat lainnya," katanya.
Untuk itu, dia meminta agar pola pemberian subsidi di sektor pertanian ini dapat diatur, sehingga dampaknya bisa terasa. Misalnya mengubah subsidi ke beras bukan ke pupuk.
"Selama ini subsidi diberikan untuk pupuk, namun masih banyak petani yang kekurangan pupuk tersebut. Coba diubah subsidi ke berasnya," katanya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, pemerintah sudah menaikkan kuota pupuk 100 persen. Ini diharapkan baik bagi pertanian. Hanya saja, kebijakan tersebut memang terdapat kendala bagi para petani. Di mana petani harus mendaftar di E-Katalog agar bisa mendapatkan pupuk tersebut.
"Karena tidak semua petani memiliki ponsel pintar. Inilah peran para penyuluh yang diangkat Pemprov Sumsel, mereka akan membantu petani untuk mendaftar," katanya.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Nasional, Arif Prasetyo Adi, mengatakan keseriusan Sumsel dalam meningkatkan produksi pertanian memang sudah tak diragukan.
"Sumsel ini penghasil padi yang bagus, bahkan peringkat 5 penghasil padi dan menjadi lumbung pangan. Langkah Sumsel ini memang harus terus didorong sehingga dapat terus meningkat," katanya.