Konten Media Partner

Pemprov Sumsel Koordinasi Cegah dan Mitigasi Karhutla

6 September 2024 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemprov Sumsel usai melakukan rapat koordinasi pengendalian Karhutla bersama BPBD Sumsel, TNI/Polri dan Manggala Agni serta pihak terkait, Foto : Ist
zoom-in-whitePerbesar
Pemprov Sumsel usai melakukan rapat koordinasi pengendalian Karhutla bersama BPBD Sumsel, TNI/Polri dan Manggala Agni serta pihak terkait, Foto : Ist
ADVERTISEMENT
Pemprov Sumsel melakukan rapat koordinasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang ada di Sumsel, Jumat 6 September 2024. Dalam rapat tersebut membahas kondisi kebakaran saat ini maupun evaluasi hingga langkah-langkah mitigasi yang harus terus dilakukan. Plh Kalaksa BPBD Sumsel, Aksoni mengatakan rapat ini fokus pada strategi penanganan kebakaran hutan dan lahan, seiring dengan prediksi BMKG yang memperingatkan potensi kebakaran yang meningkat dan seluruh sumber daya harus dialokasikan ke Posko Penanggulangan Kebakaran untuk memadamkan api. "Kami tidak boleh lengah. Indeks kemudahan terbakar saat ini sangat tinggi, dan bahkan puntung rokok bisa memicu kebakaran, terutama di daerah gambut di mana api dapat menyebar ke area yang tidak terlihat," ungkapnya usai rapat. Sebagai langkah preventif, berbagai upaya telah dilakukan. Tandon air dan mobil tangki telah disebar ke seluruh wilayah rawan kebakaran, dan 12 relawan per desa telah diterjunkan ke sekitar 200 desa yang dianggap berisiko tinggi. "Masih banyak lagi upaya untuk mencegah dan melakukan pemadaman api karhutla ini, meskipun dengan beragam kendala yang ada di lapangan," katanya. Lanjutnya, sebagai bagian dari strategi pencegahan, sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat sangat penting agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. "Selama puncak musim kemarau ini, sangat penting untuk tidak melakukan pembakaran. Sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan dampak pembakaran sangat diperlukan," tambahnya. Terkait dengan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) BPBD Sumsel akan mengajukan teknologi tersebut. Dengan catatan adanya potensi awan hujan untuk dilakukan penyemaian. "jika tidak ada awan, hujan buatan tidak dapat dilakukan," katanya. Sementara itu, Sekda Sumsel, Edward Candra mengungkapkan mengingat informasi dari BMKG yang menunjukkan hujan masih minim, dan hujan signifikan diperkirakan baru akan turun pada minggu pertama bulan Oktober. “Kondisi cuaca saat ini masih sangat panas, dan kita perlu mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan kebakaran yang lebih intens,” ujarnya. Dalam rapat tersebut, juga dibahas laporan dari tim terkait pangan dan sosialisasi, serta langkah-langkah yang akan diambil oleh Satgas Karhutla. “Kami telah menyiapkan Satgas untuk menghadapi kondisi cuaca panas dan lahan yang terbakar. Kami perlu meningkatkan koordinasi dari tingkat Satgas, Provinsi, hingga ke kecamatan dan desa,” tambahnya.
ADVERTISEMENT