Penggali Makam COVID-19 di Palembang Curhat, Order Sering Dibatalkan

Konten Media Partner
15 April 2021 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TPU khusus COVID-19, Gandus  Hill, Palembang. (Foto. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
TPU khusus COVID-19, Gandus Hill, Palembang. (Foto. Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penggali makam khusus COVID-19 di TPU Gandus Hill, Palembang, mengaku kecewa karena pesanan lubang gali kubur sering dibatalkan oleh pihak rumah sakit. Lubang makam yang sudah dipesan dibatalkan karena keluarga jenazah meminta pindah.
ADVERTISEMENT
Kepala Petugas TPU Gandus Hill, Herman (55) mengatakan, penggali kubur di sini sering kecewa karena lubang makam yang sudah diselesaikan tidak jadi digunakan.
“Sering sekali dibatalkan, bahkan ada mantan pejabat yang meninggal, sudah dipesan dan dikerjakan, tiba-tiba tidak jadi,” kata Herman, Kamis (15/4).
Herman bilang, pesanan lubang makam sering dipesan oleh pihak rumah sakit dan akhir-akhir ini sering terjadi pengalihan lokasi penguburan jenazah. Faktor utamanya keluarga jenazah menolak untuk jenazah yang meninggal dimakamkan pada tempat khusus COVID-19.
“Tentunya mereka tidak mau jenazah yang meninggal ini berdampingan dengan jenazah pasien COVID-19 yang sudah ada di sini, padahal ini sudah dijadikan tempat pemakamam khusus COVID-19,” katanya.
Herman bercerita saat baru-baru dijadikan TPU khusus pasien COVID-19, pihaknya kewalahan. Setiap hari 10 hingga 18 jenazah dimakamkan di sini. Saat ini, karena tidak diwajibkan lagi, makanya bisa dimakamkan dimana saja.
ADVERTISEMENT
“Saat ini masih ada yang dimakamkan di sini namun memang sudah sedikit, dan masih bisa menyambung hidup dari kerja gali kubur. Umumnya satu penggali kubur mendapat Rp 150 ribu untuk satu lubang, karena dibagi-bagi,” katanya. (aab)