Konten Media Partner

Perbaiki Sanitasi Air, Kementerian PUPR Perbanyak Pembangunan IPAL

10 Agustus 2023 22:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams dan Gubernur Sumsel Herman Deru saat meninjau lokasi IPAL Sungai Selayur di Palembang, Foto : Humas Pemkot Palembang
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams dan Gubernur Sumsel Herman Deru saat meninjau lokasi IPAL Sungai Selayur di Palembang, Foto : Humas Pemkot Palembang
ADVERTISEMENT
Setelah menjalani proses pembangunan sejak 2017 lalu, kini IPAL yang berada di Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang hampir rampung dan diperkirakan dapat beroperasi di Desember 2023.
ADVERTISEMENT
“Nantinya akan ada 100.000 kapasitas sambungan yang bisa dilayani IPAL ini,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono saat meninjau lokasi IPAL Sungai Selayur di Palembang, Kamis (10/8).
Basuki menyebutkan pembangunan IPAL ini merupakan salah satu proyek instalasi pengolahan air limbah dari rumah tangga, restoran, dan sebagainya yang akan dikirim kesini melalui pipa. Bahkan Proyek serupa juga sedang berjalan di Makassar, Pekanbaru, Jakarta. Lalu ke depan akan ada juga di Jambi.
“IPAL ini dapat membantu memperbaiki lingkungan dan memelihara lingkungan. Air hasil pengolahan limbah ini akan lebih jernih dan tidak berbau. Setelah kondisi air baik, barulah dibuang ke sungai,” jelasnya.
Dalam pembangunan IPAL di Palembang, kata dia, pihaknya berkolaborasi dengan pemerintah Australia melalui Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur. Tak main-main, investasi yang ditanamkan untuk IPAL ini mencapai lebih dari Rp1,2 triliun. Di mana Australia memberikan hibah sebesar Rp600 miliar.
ADVERTISEMENT
Sementara itu APBN dari Kementerian PUPR sendiri menganggarkan Rp640 miliar untuk pipa distribusi, transmisi arteri dan tersiernya. Kemudian untuk pembebasan lahan seluas 5,8 hektare dan juga sambungan rumahnya menggunakan APBD dari Kota Palembang dan Provinsi Sumatra Selatan.
“Karena itu butuh edukasi ke masyarakat untuk mendukung pemasangan sambungan IPAL ini. Karena IPAL ini tujuannya pada sanitasi yang layak dan pengadaan air bersih. Ini semua bisa mengarah pada penanganan stunting,” jelasnya.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams mengatakan, proyek perencanaan pembangunan IPAL ini sudah dimulai sejak 2011 lalu, dan baru dimulai pembangunan pada 2017. Ditarget IPAL ini dapat beroperasi penuh pada Desember 2023 mendatang.
“Proyek ini investasi tertinggi dari proyek pembangunan kemitraan Australia. Beberapa waktu lalu, Presiden berkunjung ke Australia untuk hubungan ekonomi strategis. Ada bidang infrastruktur. Saya juga senang bisa dengar ada banyak perindustrian dan perumahan yang mau koneksi dengan IPAL ini,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Diakuinya, pembangunan IPAL ini merupakan konkret kerja sama dengan Australia dan Indonesia. “Kami bersyukur karena ada contoh konkret kerja sama pembangunan antara Indonesia dan Australia dalam membantu kesehatan dan lingkungan di Indonesia,” terangnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, kerja sama ini merupakan hubungan baik antar dua negara. “Dengan adanya pembangunan IPAL ini, artinya menjadi beban bagi Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang agar lebih berbuat baik lagi dengan mengajak masyarakat hidup bersih untuk penanganan stunting. Nilai investasi IPAL ini mencapai lebih dari Rp1 triliun dan kami bersama Pemkot Palembang akan bertanggung jawab untuk sambungan rumah tangga,” kata dia.