Konten Media Partner

Polda Sumsel Pertebal Pengamanan hingga ke Daerah Pelosok

26 November 2024 17:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi bersama Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI M Naudi Nurdika. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi bersama Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI M Naudi Nurdika. (ist)
ADVERTISEMENT
Polda Sumsel mempertebal keamanan hingga ke wilayah pelosok selama masa tenang hingga tahapan Pilkada selesai untuk mengantisipasi terjadinya konflik di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
Upaya menjaga keamanan tersebut dimulai dengan menggelar patroli skala besar yang telah dilakukan oleh satuan pengamanan dari TNI/Polri.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi, mengatakan selama masa tenang berlangsung, seluruh tim pemenangan dari para pasangan calon baik bupati, wali kota, hingga gubernur untuk menjaga situasi yang kondusif dan tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
Kemudian, Kapolda juga meminta tak ada lagi kampanye terselubung maupun dukungan yang digerakkan dari bawah agar tidak menimbulkan gejolak.
"Yang mau berkampanye sudah lewat, yang mau mencari dukungan sudah lewat sekarang mari jaga ketenangan," kata Andi Rian, Selasa, 26 November 2024.
Jenderal bintang 2 ini pun telah memetakan wilayah yang dapat menimbulkan terjadi konflik. Selain itu, potensi hasil hitung suara yang ditolak, atau calon yang merasa tidak terpilih merasa dicurangi juga tak lepas dari pengamatan mereka.
ADVERTISEMENT
Ia meminta agar seluruh leading sektor ikut mengawasi bersama. Di mana hasil Pilkada harus dilakukan sanggahan melalui proses hukum yang berlaku.
"Silakan diproses secara hukum, karena ada aturannya misalnya kalau tak puas bisa menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Bukan dengan berbuat anarkis, atau pidana. Tapi kalau sampai terjadi kalau perlu calonnya kita libatkan. Tapi mudah mudahan tidak terjadi," tegas Mantan Kapolda Sulawesi Selatan tersebut.
Andi berujar telah melakukan berkolaborasi dengan Panglima Kodam dan pihak terkait untuk menjaga Sumsel tetap kondusif selama masa pilkada ini. Tak hanya sebelum hari pencoblosan, pada hari H tapi juga sampai masa perhitungan suara dan sampai putusan terpilih dan tidak terpilih.
"Sekali saya katakan penyelenggara pilkada ini adalah kita semua. Tapi secara teknis ada KPU. Demikian juga pengawas pilkada adalah kita semua, meskipun secara teknis ada Bawaslu. Jadi kalau ada pelanggaran buktikan! Pasti diproses,"ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tahapan pengamanan dan pengawalan dilaksanakan mulai tanggal 24 November 2024 sampai 1 Desember 2024.
Di sisi lain, Kapolda juga mengapresiasi seluruh personel atas pelaksanaan tugas pengamanan pada tahap kampanye dan berharap dapat ditingkatkan pada pengamanan tahap berikutnya yakni tahap pemungutan suara dan penghitungan suara yang sangat menentukan dan sangat berpotensi terjadi gangguan kamtibmas.
"Sejauh ini kita telah melaksanakan pengamanan dan pengawalan setiap tahapan dengan baik, dengan hasil terwujudnya situasi kamtibmas yang aman, nyaman, dan kondusif selama pelaksanaan kampanye tersebut. Kondisi ini dapat terwujud berkat kerja keras dan kesungguhan seluruh personel Polda Sumsel dalam melaksanakan tugas pengamanan,"ungkapnya.
Sementara itu, Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI M Naudi Nurdika, menekankan bahwa Pilkada adalah momen penting yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi bangsa.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, melalui Pilkada tentunya semua berharap akan mendapatkan pemimpin-pemimpin di daerah yang benar-benar amanah.
"Kita berharap bahwa Pilkada serentak harus berjalan dengan aman damai lancar sukses tentu ini butuh kerja sama kita semua doa bersama yang akan kita lakukan ini adalah merupakan bentuk ikhtiar batin kita sudah menjalani tahapan-tahapan Pilkada," kata Pangdam.
Pangdam juga berharap seluruh tahapan Pilkada, mulai dari kampanye hingga pelantikan pemimpin terpilih, berjalan sukses.
"Kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar Sumsel senantiasa aman dan damai selama proses Pilkada," tutup Pangdam.
Pangdam berharap melalui doa yang dipanjatkan, tahapan kampanye minggu tenang, hingga hari pencoblosan dan selanjutnya sampai terpilih nanti dilantik para pemimpin-pemimpin kepala daerah bupati/wali kota dan gubernur.
ADVERTISEMENT
"Tentunya kita berharap, memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan yang maha kuasa agar wilayah Sumsel diberikan ketenangan pelaksanaan Pilkada berjalan dengan aman damai sejuk," ujar Pangdam.
Terpisah, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumsel, Kurniawan, menegaskan pentingnya pengawasan ketat menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.
“Kami telah menyusun langkah-langkah antisipatif, mulai dari pemetaan daerah rawan hingga pengawasan ketat di setiap daerah. Pencegahan terhadap pelanggaran akan terus ditingkatkan melalui program patroli pengawasan selama masa tenang, pemungutan suara, hingga rekapitulasi,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa pemetaan TPS rawan didasarkan pada riwayat pelanggaran yang terjadi pada Pemilu 2019, Pilkada 2020, hingga persiapan Pilkada 2024.
Sebelum masa tenang dimulai, Bawaslu telah memastikan seluruh jajaran di tingkat kabupaten/kota menjalani pelatihan dan koordinasi intensif. Kesiapan SDM ini menjadi kunci keberhasilan pengawasan.
ADVERTISEMENT
“Kami mengidentifikasi beberapa TPS yang berpotensi rawan berdasarkan pengalaman sebelumnya, dan hal ini akan menjadi fokus pengawasan kami,” katanya.
Kurniawan pun tak menampik, bahwa adanya indikasi pelanggaran yang tersebar di berbagai wilayah. Hanya Saja, hingga kini situasi di wilayah masih terbilang kondusif.
“Selama masa tenang, kami akan memperketat pengawasan untuk mencegah pelanggaran, termasuk politik uang, penyebaran isu SARA, dan keterlibatan ASN dalam mendukung pasangan calon tertentu,” katanya.