Konten Media Partner

Polda Sumsel Siagakan Petugas Tertibkan Truk ODOL

16 Mei 2024 23:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo saat memberhentikan sopir truk, Foto : Humas Polda Sumsel
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo saat memberhentikan sopir truk, Foto : Humas Polda Sumsel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polda Sumsel menyiagakan 9 personel untuk menertibkan truk over dimensi dan over load (ODOL) yang akan masuk ke kota Palembang. Nantinya truk ODOL diarahkan petugas untuk masuk ke dalam (Jembatan Timbangan).
ADVERTISEMENT
"Ini solusi untuk menertibkan truk ODOL. Personel yang ditugaskan dari Polrestabes Palembang akan dilengkapi alat untuk berkomunikasi antara operator di sini dengan personel kita. Memberikan informasi kendaran sesuai layar weigh in motion, truk panjang warna kuning emas masukkan ke dalam. Kemudian nanti yang di sini (jembatan timbang) juga ditempatkan anggota,” kata Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo, saat meninjau kantor Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Kertapati Palembang, Kamis 16 Mei 2024.
Rachmad menyebutkan nantinya kendaraan yang terindikasi overload ditimbang dan kemudian ternyata bebannya melebihi batas muatan, harus masuk ke tempat parkir dan ditindak dengan penilangan.
"Parkir UUPKB dapat menampung sampai 50 truk. Begitu diketahui kelebihan muatan kewajibannya adalah untuk dipindahkan (dilansir). Jika truk kelebihan muatan sampai 100% (misal maksimum 10 ton ternyata isi 20 ton) berarti dibutuhkan satu truk lagi untuk dipindahkan. Ini salah satu solusi agar supaya jalan tidak rusak,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Rachmad mengaku Sumsel terdapat tiga UPPKB yang canggih di Indonesia, dilengkapi dengan teknologi Weight in Motion (WIM) dan kamera lidar. Teknologi ini mampu menimbang berat kendaraan saat melintas di jalan raya dan mengukur dimensi kendaraan, sehingga dapat diketahui apakah kendaraan tersebut melebihi batas dimensi yang diizinkan.
"Namun, faktanya dari sekitar 122.000 truk yang melintas di UPPKB Kertapati setiap bulan, hanya berkisar 150 kendaraan saja yang masuk untuk ditimbang, atau kurang dari 4 persen dari seluruh kendaraan yang melintas. Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan terhadap kendaraan ODOL masih belum optimal,"kata dia.