Konten Media Partner

Polisi Gadungan di Palembang Bikin Resah, Ajak Wanita VCS lalu Korban Diperas

27 Januari 2023 18:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KTA palsu milik polisi gadungan bernama Andi Saputra di Palembang. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
KTA palsu milik polisi gadungan bernama Andi Saputra di Palembang. (ist)
ADVERTISEMENT
Seorang polisi gadungan berpangkat Brigadir yang diketahui bernama Andi Saputra (37 tahun), dianggap meresahkan karena menipu sejumlah wanita di Palembang.
ADVERTISEMENT
Hal ini pun membuat Humas Polda Sumsel melalui akun Instagram @polisi_sumsel mengunggah foto KTP dan KTA (palsu) milik polisi gadungan itu.
Unggahan tersebut berjudul waspada terhadap polisi gadungan. Dalam keterangannya, belakangan terdapat laporan banyak korban yang telah ditipu oleh polisi gadungan.
Seperti di Palembang, seorang polisi gadungan yang memiliki identitas atau KTA palsu dan mengaku sebagai anggota Polda Sumsel bernama Brigadir Andi Saputra, diketahui bahwa ia telah melakukan tindakan penipuan terhadap korbannya.
Sosok polisi gadungan di Palembang. (ist)
Kepala Biro SDM Polda Sumsel, Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo, menyatakan Andi Saputra bukan merupakan anggota Polda Sumsel. Adapun KTA tersebut palsu dan sengaja dibuat untuk mengelabui dan menipu para korbannya.
"Kami imbau kepada masyarakat khususnya di Sumsel apabila mendapatkan chat, DM, kontak di beberapa medsos atau bertemu langsung dengan polisi gadungan tersebut agar segera melapor ke polisi terdekat," katanya, Jumat (27/1).
ADVERTISEMENT
Kasubdit Penmas Humas Polda Sumsel, AKBP Yenni Diarty, mengatakan laporan terkait polisi gadungan itu masuk melalui nomor bantuan polisi. Modusnya, mendekati wanita kemudian dihipnotis hingga mau diajak melakukan video call sex (VCS).
"Saat korban membuka auratnya, kemudian pelaku mengambil tangkapan layar dari video call tersebut. Lalu digunakan untuk mengancam korban agar mau mengirimkan sejumlah uang," katanya.
Menurutnya, petugas saat ini mengumpulkan semua laporan terkait penipuan dan pemerasan yang dilakukan pria tersebut. Termasuk menelusuri keberadaan yang bersangkutan.
"Bersama Polrestabes Palembang petugas masih mengumpulkan laporan siapa saja yang telah menjadi korban, untuk segera mengungkap kasus ini," katanya.