Konten Media Partner

Ponpes di Raudhatul Ulum, Sumsel, Kini Sudah Miliki Sarana Air Bersih

20 Desember 2020 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Program kemitraan DPR RI dan Badan Geologi Kementrian ESDM di Sumsel. (Foto. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Program kemitraan DPR RI dan Badan Geologi Kementrian ESDM di Sumsel. (Foto. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Program kemitraan DPR RI dan Badan Geologi Kementrian ESDM kini membuat santri di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga, Indralaya kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, kini tidak lagi kekurangan air bersih, terutama saat musim kemarau.
ADVERTISEMENT
Pimpinan Komisi VII DPR RI, Alex Noerdin mengatakan, pihaknya menyampaikan program bantuan ini agar santri bisa belajar dengan nyaman dan tidak lagi kekurangan air bersih, apalagi saat musim kemarau tiba.
“Kami berharap agar sumur bor yang dibangun ini dapat dijaga dan dirawat, agar sarana air bersih ini terus memenuhi kebutuhan para santri,” kata Alex, Sabtu (19/12).
Alex bilang, saat dirinya menjadi bupati dan gubernur pernah datang ke sini. Meski sudah tidak menjadi gubernur lagi, tetap bisa menjembatani program bantuan ke masyarakat di Sumsel.
Air bersih dinilai sangat dibutuhan terutama bagi pondok pesantren dan jangan sampai fasilitas yang diberikan dirusak, agar para santri dapat dengan nyaman menimba ilmu.
Selain air bersih, program bantuan lainnya akan segera direalisasikan yaitu beberapa titik penerangan lampu jalan dengan tenaga surya di ponpes ini.
ADVERTISEMENT
Alex mengaku memiliki pengalaman yang sangat berkesan dengan ponpes ini terutama saat menjabat Gubernur Sumsel periode 2008-2018. Dirinya pernah bersama-sama berkunjung ke Mesir dengan beberapa pengurus yayasan ponpes saat meresmikan pembangunan rumah singgah di dekat kampus Universitas Al Azhar, Kairo.
Asrama atau rumah Sumsel yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sumsel saat itu, terletak dekat dengan kampus Universitas Al Azhar, Kairo, memiliki kapasitas mampu menampung untuk pertemuan 350 orang mahasiswa. Asrama ini diperuntukkan bagi mahasiswa asal Sumsel yang kuliah di Kairo, Mesir.
Sementara itu, Pimpinan Pesantren KH Tol’at Wafa Ahmad, Lc menyampaikan pondok Raudhatul Ulum Sakatiga ini memiliki luas 70 hektar dan memiliki sebanyak 2.700 santri.
Sebelumnya sudah ada dua sumur yang digali manual dan satu sumur bor yang dangkal. Fasilitas ini masih belum menutupi kebutuhan santri dan pengurus pensantren. Namun kini sudah bisa membantu memenuhi kebutuhan air bersih. (eno)
ADVERTISEMENT