Presiden Jokowi: Indonesia Bisa Maju di 3 Periode Kepemimpinan Mendatang

Konten Media Partner
1 Maret 2024 22:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden Jokowi dalam pembukaan IMM XXI di Dining Hall Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Foto : tangkapan layar dari TV Muhammadiyah.
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi dalam pembukaan IMM XXI di Dining Hall Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Foto : tangkapan layar dari TV Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden RI, Joko Widodo, menyebut Indonesia memiliki kesempatan melompat menjadi negara maju dalam 15 tahun ke depan. Hal ini juga sesuai dengan perhitungan IMF, Word Bank, Bappenas, dan lembaga lainnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat pembukaan Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) XXI, di Dining Hall Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Jumat, 1 Maret 2024.
"Indonesia memiliki kesempatan besar melompat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan," katanya.
Menurutnya, beberapa tahun terakhir lanskap politik dan ekonomi global akan alami perubahan. Hal itu akibat disrupsi teknologi dan perubahan interaksi sosial di media sosial.
"Kta tahu geopolitik global sangat sulit dikalkulasi, ekonomi global juga sama. Namun, dalam posisi tekanan seperti itu justru peluang dan kesempatan kita untuk melompat itu ada," katanya.
Meski begitu, kata Jokowi, tantangan yang dihadapi juga besar dan tak bisa melompat begitu saja. Salah satu tantangan adalah soal hilirisasi. Contohnya, soal tembaga yang sudah 55 tahun diekspor dalam bentuk mentahan oleh PT Freeport.
ADVERTISEMENT
"Bayangkan saja, selama 55 tahun kita ekspor tembaga. Kita tidak tahu, apakah yang diekspor itu hanya tembaga atau ada emasnya. Oleh sebab itu, sembilan tahun lalu saya paksa mereka mau membangun industri smelter," katanya.
Jokowi menyebut, tidak mudah membangun smelter karena selama ini Indonesia terlalu nyaman mengirim bahan mentah ke Jepang, Spanyol, dan sejumlah negara lainnya.
"Hal ini membuat kita kehilangan nilai tambah, dan kesempatan kerja bagi anak bangsa," ungkapnya.
Lanjut Jokowi, pembelian saham 51 persen PT Freeport oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), akan memudahkan program hilirisasi melalui pembangunan smelter.
"Insya Allah Juni 2024 industri smelter PT Freeport yang akan mengolah tembaga dan emas berton-ton akan beroperasi dan akan merekrut sekitar 15-20 ribu anak bangsa untuk bekerja. Nilai tambahnya juga akan meloncat," katanya.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, nilai ekspor mentahan selama ini hanya sekitar Rp 30-an triliun. Namun, jika smelter dibangun, ekspor bisa tercapai Rp 510 triliun.
"Ada yang bilang yang untung hanya perusahaan saja, ya tidak seperti itu. Karena dari lompatan rupiah tadi, kita bisa pungut pajak perusahaan, pajak karyawan, royalti, bea ekspor kita dapat dan PNBP juga dapat. Kalau kita ikut share, kita dapat dividen, besar sekali. Perusahaan dapat untung, negara juga terima income besar. Ini yang terus kita dorong," jelasnya.
Hilirisasi tidak hanya akan didorong pada industri tambang saja, tapi juga perkebunan, pertanian, perikanan, dan kelautan, serta lainnya.
"Semuanya akan kita hilirisasikan agar dapat nilai tambah dan terbukanya lapangan pekerjaan," tukasnya.