Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
Presiden Prabowo Tinjau Inovasi Padi Apung di Banyuasin
22 April 2025 17:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Banyuasin, Sumsel dalam rangka menghadiri acara Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) pada Rabu 23 April 2025.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan tersebut, Presiden Prabowo juga akan turut serta dalam penanaman padi apung, sebuah inovasi untuk mendukung ketahanan pangan di Indonesia.
Sekretaris Daerah Banyuasin, Erwin Ibrahim, mengkonfirmasi kunjungan kerja Prabowo yang telah dipersiapkan dengan matang oleh Pemkab Banyuasin bersama tim protokol kepresidenan dan berbagai pihak terkait di Sumsel.
"Kami telah melakukan koordinasi intensif dengan pihak Istana dan seluruh elemen terkait. Persiapan sudah matang untuk memastikan kunjungan ini berjalan lancar," ujar Erwin, Selasa 22 April 2025.
Prabowo dijadwalkan berangkat dari Jakarta pukul 09.00 WIB dan tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang pukul 10.20 WIB. Selanjutnya, beliau akan menggunakan helikopter menuju lokasi acara di Rambutan. Acara ini dihadiri oleh sekitar 250 undangan dari berbagai kalangan.
ADVERTISEMENT
Bupati Banyuasin, Askolani, menjelaskan bahwa penanaman padi apung akan menjadi pilot project untuk meningkatkan hasil panen padi di daerah tersebut. Pada tahun 2024, Banyuasin mencatat produksi gabah kering giling mencapai 948.082 ton, dengan target peningkatan menjadi 1,2 juta ton pada tahun 2025.
"Penanaman padi apung ini mendukung Asta Cita Presiden, yaitu salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan," ungkap Askolani.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Banyuasin, Sarip, menambahkan bahwa metode tanam padi apung sangat efisien karena tidak membutuhkan lahan luas dan mampu mengatasi kendala banjir.
"Padi apung dirancang untuk bertahan di lahan tergenang air, sehingga dapat menjadi solusi bagi petani yang sering mengalami gagal panen akibat banjir. Selain itu, metode ini juga minim risiko hama," jelas Sarip.
ADVERTISEMENT