Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Pria di Banyuasin Todong dan Perkosa Sejoli yang Sedang Pacaran
24 Februari 2025 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Aksi keji dilakukan oleh empat pria terhadap sepasang muda-mudi di Banyuasin , Sumsel. Tak hanya merampas harta benda korban, mereka juga melakukan kekerasan dan pemerkosaan secara bergilir. Peristiwa tragis ini terjadi pada 14 Oktober 2021, siang hari, di depan Lapas Banyuasin.
Kedua korban, HR dan AR, sedang duduk berdua di atas sepeda motor ketika tiba-tiba didatangi oleh empat pelaku yang mengaku sebagai anggota Satpol PP.
Dengan modus tersebut, para pelaku berhasil membuat korban panik dan ketakutan. Situasi semakin mencekam ketika mereka menodongkan parang, memaksa korban mPria di Banyuasin Todong dan Perkosa Sejoli yang Sedang Pacaranenyerahkan uang Rp500 ribu dan sebuah ponsel.
Namun, kekejaman para pelaku tak berhenti di situ. HR dianiaya dengan keji, dipukuli dan diinjak-injak hingga mengalami luka parah. Lebih tragis lagi, AR ditarik ke semak-semak dan menjadi korban pemerkosaan bergilir oleh keempat pelaku. Setelah melancarkan aksi bejat mereka, para pelaku melarikan diri.
Polisi yang melakukan penyelidikan akhirnya berhasil meringkus tiga pelaku, yaitu MD, DD, dan IS, yang kini sudah mendekam di penjara. Sementara itu, satu pelaku lainnya, AL (41), sempat buron selama empat tahun.
Pelarian AL berakhir saat ia kembali ke kampung halamannya untuk menjenguk keluarganya yang sedang sakit. Polisi yang mengetahui keberadaan AL segera bergerak cepat dan berhasil menangkapnya.
“AL adalah pelaku terakhir yang berhasil kami tangkap setelah empat tahun buron,” ungkap Kasatreskrim Polres Banyuasin, AKP Teguh Prasetyo, pada Senin (24/2).
Teguh juga menjelaskan bahwa para pelaku mengintai korban sebelum melancarkan aksinya, menggunakan identitas palsu untuk menakut-nakuti dan kemudian melakukan perampokan serta kekerasan seksual.
"Akibat perbuatannya, AL dijerat Pasal 365 ayat (3) KUHP tentang perampokan dan Pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan. Ia terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun, "kata dia.
ADVERTISEMENT