Pria di Palembang Digebuki usai Dipaksa Mengaku Perkosa Bidan

Konten Media Partner
24 Februari 2019 21:24 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harismail yang menjadi korban salah tangkap oknum polisi menjalani perawatan di RS Bhayangkara. (foto: Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Harismail yang menjadi korban salah tangkap oknum polisi menjalani perawatan di RS Bhayangkara. (foto: Urban Id)
ADVERTISEMENT
Harismail (25 tahun) harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, usai mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya setelah diduga menjadi korban salah tangkap oleh polisi.
ADVERTISEMENT
Informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat Haris ditemukan warga dalam kondisi lemas pada Sabtu (23/2). Dirinya mengaku sebelumnya dipaksa masuk ke mobil oleh sejumlah pria.
Didalam mobil tersebut, buruh pengangkut batu ini dipaksa untuk mengaku telah memperkosa seorang bidan berinisial Y. Namun, Haris pun menolak tuduhan yang diberikan kepadanya hingga akhirnya dipukuli di dalam mobil.
"Saya bilang 'tidak'. Saya bantah tuduhan itu, saya bukan pemerkosa," kata Haris, Minggu (24/2).
Tak hanya dipukuli, tangan Haris pun diikat sehingga tak melakukan peralawanan. Di dalam mobil tersebut, korban hanya bisa pasrah hingga akhirnya ditinggalkan di Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin.
"Waktu itu saya baru saja beli rokok di warung. Langsung dipaksa naik ke mobil, tangan saya diikat,” katanya.
ADVERTISEMENT
Krisna Murdani (25) yang melihat aksi penangkapan terhadap Haris mengaku, ada dua mobil dan tiga motor ketika penangkapan rekannya itu berlangsung. Kemudian sekelompok pria tersebut sempat mengeluarkan tembakan sebanyak tiga kali untuk membawa Haris.
Karena kebingungan, Krisna langsung menanyakan apa yang menimpa rekannya tersebut. "Saya tanya 'Mau dibawa ke mana Haris?' Dibilang, ke Polda. Saya bingung, padahal kami baru pulang ngangkut batu di Kayuagung. Haris juga waktu beli rokok pakai motor saya,” kata Krisna.
Kapolda Sumsel, Irjrn Pol Zulkarnain (dok Urban Id)
Sementara itu, Kapolda Sumsel, Irjen Zulkarnain Adinegara, membenarkan jika Haris menjadi korban penganiayaan. Dia menduga aksi penculikan dan penganiayaan tersebut dilakukan oleh oknum polisi. Namun, saat ini ia belum mengetahui identitas pelaku.
"Saya turut prihatin dengan ada orang yang ditemukan dalam keadaan ditutup lakban. Korban (Haris) mengatakan, dia ditangkap oleh oknum polisi, tapi kami masih selidiki," ujar Zulkarnain.
ADVERTISEMENT
Zulkarnain mengatakan, Harismail yang menjadi korban tidak mengetahui perihal identitas pelaku yang menganiayanya. Terlebih lagi wajah korban ditutup lakban ketika ditangkap.
"Dia (korban) tidak bisa menjelaskan siapa orang tersebut dari satuan mana, keterangannya Polda, tapi tidak tahu satuan mana. Itu aibnya saya, tanggung jawab saya," katanya.
Dilanjutkanya, Bid Propam Polda Sumsel telah menyelidiki kasus tersebut untuk mencari oknum polisi tersebut. "Saya berpendapat ini oknum polisi, enggak mungkin preman nangkap orang kecuali keluarga dia (korban pemerkosaan)," ujar Zulkarain.
Sebelumnya, Polda Sumatera Selatan sedang menyelidiki kasus dugaan pemerkosaan seorang bidan di Kabupaten Ogan Ilir inisial Y. Namun, hasil olah TKP tim Labfor dari Polda Sumsel tidak menemukan bukti dari kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebab, di dalam kondisi lokasi kejadian, petugas tak menemukan bukti adanya sidik jari para pelaku, serta sperma di ranjang korban. (jrs)