Pria di Sumsel Mampu Ciptakan Berbagai Robot Meski Hanya Lulusan SMP

Konten Media Partner
11 Oktober 2019 18:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Canda menunjukkan salah satu robot ciptaannya. (foto: thama/Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Canda menunjukkan salah satu robot ciptaannya. (foto: thama/Urban Id)
ADVERTISEMENT
Meski hanya menyelesaikan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), tak menghalangi kreativitas Candra (25 tahun) untuk menciptakan sejumlah robot canggih. Bahkan, robot yang diciptakannya kini banyak diminati pencinta robot dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
Berawal dari kemampuan memperbaiki sejumlah barang elektronik, Candra yang gemar di bidang teknologi ini mencoba untuk menciptakan sendiri sebuah robot pada tahun 2014 lalu. Menurutnya, saat itu robot yang dibuat tergolong standar dan masih banyak kekurangan.
"Awalnya membuat robot yang masih menggunakan roda sebagai alat penggerak dan belum bisa dikendalikan dari jarak jauh. Kemudian terus mencoba membuat robot-robot lain," katanya, Jumat (11/10).
Tak patah arang, Candra terus menambah pengetahuannya di dunia robotik secara otodidak. Mulai dari membaca artikel tentang robot dan melihat tutorial terkait robot di Youtube.
Berbagai jenis robot yang berhasil diciptakan Candra (foto: thama/Urban Id)
Hingga kini, Candra mengaku sudah membuat lebih dari 70 unit robot dengan berbagai macam karakter. Seperti; robot laba-laba, semut, kucing, dan burung. Lalu ada juga robot tangan yang ditujukan untuk membantu orang yang cacat fisik.
ADVERTISEMENT
"Robot ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Misalnya robot burung, bisa digunakan untuk memantau suatu lokasi dari ketinggian karena dilengkapi juga dengan kamera atau seperti drone," katanya.
Candra bilang, kini semua robot tersebut dibuatnya bersama Slamet Harianto (32 tahun) yang juga pecinta robot pada sebuah kios yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Desa Gasing, Kecamatan Banyuasin, Sumatera Selatan.
Tak hanya itu, suami dari Linda ini juga memanfaatkan barang bekas sebagai bahan pembuat robot. Yakni plastik televisi, ember, pipa paralon, yang dapat diperolehnya dari pedagang loak.
"Saat ini robot yang kami buat menggunakan sensor sebagai alat pengendalinya. Biasanya untuk membuat satu unit robot membutuhkan waktu satu minggu," katanya.
Tak sendiri, kini Candra dibantu oleh Slamet dalam setiap membuat robot (foto: thama/Urban Id)
Menurutnya, robot yang telah dibuat sudah banyak dijual kepada konsumen dari berbagai daerah di Indonesia, Seperti Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, hingga ke Pulau Kalimantan.
ADVERTISEMENT
Candra mengatakan, tak jarang juga ada konsumen yang meminta dibuatkan robot untuk kepentingan dunia pendidikan atau untuk mengikuti kontes robotik.
"Sebenarnya banyak juga yang ingin beli dari luar negeri, tapi kendalanya ada di pengiriman. Jadi bisanya kami hanya menjual desain dan coding-nya saja karena dapat dikirim secara online," katanya.
"Untuk harga jualnya pun bervariasi tergantung tingkat kesulitan pembuatan. Biasanya Rp 1 juta hingga sekitar Rp 15 jutaan," lanjutnya.
Selain itu, Candra juga membagikan ilmu di bidang robotik yang dimilikinya kepada anak-anak SD dan SMP di kios tempatnya tersebut. Dengan begitu, dirinya berharap agar kemampuan membuat robot tersebut nantinya dapat bermanfaat bagi mereka di masa yang akan datang. (jrs)