Konten Media Partner

Produk Nasabah PNM Ludes Terjual pada Pameran Tokyo Gift Show di Jepang

6 September 2024 13:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stan produk UMKM binaan PNM di pameran Tokyo Gift Show. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Stan produk UMKM binaan PNM di pameran Tokyo Gift Show. (ist)
ADVERTISEMENT
Produk dari nasabah PNM Mekaar habis terjual pada gelaran Pameran Tokyo Gift Show ke-98 di Tokyo pada 4-6 September 2024, bahkan sebagian produk telah habis meskipun pameran masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
Pameran Tokyo Gift Show ke 98 di Tokyo ini, merupakan pameran terbesar keempat di Jepang setelah Tokyo Motor Show.
Produk-produk unggulan nasabah PNM Mekaar ternyata sangat diminati di pasar global, produk lokal yang di bawa antara lain; kain batik dari Cirebon, kerajinan Tapis dari Lampung, manik-manik asli Banyuwangi, anyaman dari Jambi, Ketak dari Mataram, dan anyaman serat dari Yogyakarta.
Rata-rata para pengunjung pada pagelaran ini sangat tertarik terhadap hasil kerajinan bambu dari Denpasar karena keunikan dari segi bentuk dan cara membuka kotaknya yang dibuat seperti puzzle.
Ketertarikan pasar global juga sangat tertarik terhadap kain batik khas Cirebon dan Pati yang menurut mereka mempunyai kualitas yang sangat baik.
"Ini pengalaman yang sangat berharga untuk kami, saya sangat senang melihat antusiasme dan respons positif dari para pengunjung di pameran Tokyo Gift Show ke 98 di Tokyo," kata Sekretaris Perusahaan PNM, L. Dodot Patria Ary.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih nya terhadap dukungan dari Kementerian BUMN Indonesia yang terus membantu kami untuk mendorong UMKM Go Global dan memiliki daya saing di pasar dunia," sambungnya.
Nasabah PNM Mekaar yang bernama Ariri sebagai pemili trsk Batik Ariri juga mengungkapkan rasa bangga.
"Saya bangga produk kain batik saya bisa lulus kurasi ke negara matahari terbit Jepang, bisa mengharumkan kota Cirebon,” ujar Ariri.
Berbeda dari lembaga pembiayaan lainnya, PNM memberikan akses permodalan bagi perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia. Berbagai program juga dilakukan untuk mendampingi ibu nasabah agar modal usaha yang diberikan dapat dikelola dengan baik. Secara garis besar, PNM telah memberikan tiga modal utama yakni modal finansial, sosial, dan intelektual.
Holding Ultra Mikro juga telah mempersiapkan berbagai macam program pemberdayaan berskala penuh. Aspek yang dibangun dari adanya program tersebut mulai dari literasi dasar, pengembangan kapasitas usaha, kapabilitas digital, serta bisnis berkelanjutan.
ADVERTISEMENT