Konten Media Partner

Program Kartu Prakerja Masih Menunggu Kebijakan Pemerintah Baru

26 September 2024 20:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari bersama Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, Foto : Abdullah Toriq/Urban Id
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari bersama Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, Foto : Abdullah Toriq/Urban Id
ADVERTISEMENT
Program Kartu Prakerja di era pemerintahan Presiden terpilih Prabowo-Gibran belum dipastikan program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan bagi masyarakat dapat dilanjutkan. Direktur Eksekutif Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengaku saat ini pihaknya masih menunggu kebijakan dari Prabowo-Gibran apakah program yang di mulai sejak 2020 kembali digunakan. "Tunggu saja kabarnya, karena saya tidak dapat memberi komentar sekarang karena tidak boleh mendahului kebijakan yang belum dipublikasikan, " kata dia seusai menghadiri kegiatan program Kartu Prakerja di Palembang, Kamis 26 September 2024. Menurut Denni program Kartu Prakerja yang dikomandoi Kementerian Perekonomian, merupakan investasi jangka panjang untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan target semua orang berusia 18-64 tahun yang ingin belajar dan meningkatkan keterampilan. “Ini adalah program pemberdayaan, yang terbuka untuk semua orang. Setiap individu memiliki minat dan bakat yang berbeda,” jelasnya. Bahkan program ini sudah menarik perhatian sejumlah negara, termasuk Kamboja dan Thailand. PBB menilai program ini berhasil mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. "Sejak program dimulai pada 2020, sekitar 59 juta orang telah mendaftar, tetapi hanya 18,9 juta yang disetujui untuk mengikuti program, sekitar 12 persen dari total 150 juta angkatan kerja. Di Sumsel, jumlah pendaftar mencapai 1,49 juta, sementara yang diterima hanya 602 ribu, "kata dia. Pj Gubernur Sumsel, Elem Setiadi, menyebutkan keberlanjutan program ini masih menunggu keputusan pemerintahan baru. Dari 602 ribu penerima di Sumsel, anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp 1,3 triliun. “Program ini terbukti efektif meningkatkan SDM, banyak alumni yang berhasil menjadi entrepreneur di berbagai bidang. Kami juga membahas MoU untuk memastikan alumni Prakerja dapat diterima di pasar kerja dan menciptakan lapangan kerja baru,"kata dia.
ADVERTISEMENT