Proses Hukum Anak Kencing Bercabang Usai Sunat Massal Tetap Berjalan

Ilustrasi sunat. Foto: Casa nayafana/Shutterstock

Proses hukum kasus dugaan malapraktik yang di alami anak berusia (7 tahun) berinisial AL yang menyebabkan kencing bercabang usai mengikuti sunat massal terus berlanjut, meskipun mediasi antara penyelenggara sunat massal yakni Dinkes Palembang dan korban melalui ibunya Rusmiati telah dilakukan. Kuasa hukum korban, Ali Hanapiah menyatakan permasalahan biaya rumah sakit yang sebelumnya dibebankan kepada korban kini telah diambil alih oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang setelah mediasi yang dilakukan Komisi IV DPRD Palembang. "Alhamdulillah pihak Dinkes bersedia bertanggung jawab atas biaya rumah sakit yang di alami klien kami, " kata dia, Rabu 15 Januari 2025. Ali mengaku mediasi yang dilakukannya bersama Dinkes Palembang bukan berarti membuat kasus dugaan malapraktik berhenti, melainkan tetap berlanjut di proses hukum. "Hingga saat ini belum ada perdamaian, dan proses hukum tetap kami serahkan kepada pihak yang berwajib," kata dia Kuasa hukum juga menegaskan bahwa laporan polisi terkait kasus ini akan terus dikawal hingga ada kepastian hukum yang adil bagi korban. "Kami akan tetap memastikan bahwa proses hukum berjalan sebagaimana mestinya," tambahnya. Saat ini AL telah pulang dari RSMH setelah di rawat selama satu minggu tepatnya pada Rabu 8 Januari 2025. AL pulang dari RSMH di jemput oleh Tim Dinkes Palembang pada pukul 14.00 WIB. "Klien kami sudah pulang tadi siang pukul 14.00 WIB, " kata dia.