Proyek Pelabuhan Tanjung Carat Sumsel Terkendala Izin KLHK

Konten Media Partner
17 Januari 2023 21:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumsel, Herman Deru saat meninjau lahan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Banyuasin. (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumsel, Herman Deru saat meninjau lahan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Banyuasin. (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) belum dapat melakukan rencana pembangunan pelabuhan samudra baru di kawasan Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, SA Supriono menyebutkan pembangunan Tanjung Carat belum dilakukan karena pihaknya sedang menunggu izin lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) masih terganjal.
"Saat ini masih proses menunggu terbitnya izin masih terganjal penyelesaiannya di tingkat pemerintah pusat. Jika izin lingkungan terbit, maka administrasi lainnya dapat diselesaikan," kata dia, Selasa (17/1/2023).
Supriono menjelaskan, izin tersebut harus dikeluarkan karena pelabuhan baru akan dibangun di wilayah hutan Lindung. Jika pengajuan pelepasan disetujui KLHK, selanjutnya aset yang ada akan diserahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Untuk itu pihaknya terus berkoordinasi untuk menyelesaikan proses pelepasan kawasan hutan agar proses administrasinya dapat berjalan.
"Syarat administrasi inilah yang terus kami percepat penyelesaiannya. Untuk kewajiban pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pelepasan kawasan hutan sudah kami selesaikan," jelas dia
ADVERTISEMENT
Pemprov Sumsel mendorong proses penyelesaian administrasi tentang Surat Keputusan Rancangan Induk Pelabuhan. Lalu, rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta sertifikat hak pengelolaan lahan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanyaan Nasional.
"Sementara itu beberapa proses administrasi akan dikerjakan secara paralel. Kami harap seluruh proses administrasi selesai tahun ini agar segera dibangun," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel, Ari Narsa menjelaskan, kebutuhan pelabuhan baru di Sumsel sudah sangat mendesak. Pelabuhan samudra tersebut diharapkan bisa menunjang kegiatan ekspor dan impor di Sumsel, utamanya komoditas ekspor unggulan.
"Saat ini kedalaman sungai hanya sekitar enam meter. Itu sangat menghambat kapal bertonase besar untuk berlabuh," jelas dia.
ADVERTISEMENT