Konten Media Partner

Puluhan Siswa dari 5 SD di PALI Diduga Keracunan Makanan Program MBG

5 Mei 2025 20:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SD di PALI saat berada di RSUD Talang Ubi PALI untuk mendapatkan perawatan karena diduga mengalami keracunan Makan Bergizi Gratis. Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SD di PALI saat berada di RSUD Talang Ubi PALI untuk mendapatkan perawatan karena diduga mengalami keracunan Makan Bergizi Gratis. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Puluhan siswa dari lima Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dilarikan ke RSUD Talang Ubi setelah mengalami gejala keracunan makanan. Para siswa dilaporkan menunjukkan tanda-tanda seperti lemas, pucat, dan mual-mual usai mengkonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah.
ADVERTISEMENT
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Dedi Irawan, mengkonfirmasi bahwa siswa yang terdampak sedang menjalani perawatan medis.
"Sudah disampaikan oleh Dinkes PALI bahwa siswa yang terdampak mendapatkan perawatan," ujarnya, Senin (5/5/2025).
Untuk memastikan penyebab pasti keracunan, Dinkes Sumsel meminta agar sampel makanan dan muntahan siswa diambil untuk diuji di laboratorium. Hingga makanan yang ada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk dapat diambil sampelnya untuk diperiksa di Laboratorium.
"Makanan yang dikonsumsi siswa dapat diambil sampelnya untuk di uji di Laboratorium. Selain itu, jika ada muntahan dari siswa juga diambil untuk diperiksa di Laboratorium, " kata dia.
Dia menyebut, langkah itu sudah dilakukan tim yang ada di Dinkes PALI. Pemeriksaan terhadap dugaan keracunan akan dilakukan di laboratorium di Palembang.
ADVERTISEMENT
"Sudah dijalankan upaya itu, nanti pemeriksaan akan dilakukan di laboratorium di Palembang. Hasil keluarnya mungkin bisa 5 harian untuk tahu hasilnya," katanya
Meski begitu, Dedi menyatakan pihaknya belum dapat merekomendasikan penghentian program MBG di Kabupaten PALI.
"Kalau saat ini untuk menyetop MBG harus koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN), karena kami belum menerima hasil uji laboratorium," jelasnya.