Pusri Palembang Salurkan 9 Juta Ton Pupuk Subsidi

Konten Media Partner
29 April 2021 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produksi pupuk di PT Pusri Palembang. (Foto. Humas Pusri)
zoom-in-whitePerbesar
Produksi pupuk di PT Pusri Palembang. (Foto. Humas Pusri)
ADVERTISEMENT
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memastikan tersedianya stok pupuk di berbagai wilayah jelang Lebaran tahun ini. Pusri menyebut telah menyiapkan stok pupuk urea bersubsidi sebesar 82.537,39 ton atau 154 persen lebih banyak dari ketentuan minimum pemerintah yaitu 53.463,91 ton.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh menyebut, petani tidak perlu khawatir akan kekurangan pupuk, karena pihaknya sudah menyiapkan stok pupuk untuk musim tanam kedua ini.
“Tahun ini pemerintah mengalokasikan 9 juta ton dari 24 juta ton kebutuhan petani. Tentunya ini tidak mencukupi, namun petani dapat membeli pupuk non subsidi yang kualitasnya sama dengan pupuk bersubsidi,” katanya, Kamis (29/4).
Tri bilang, hingga tanggal 27 April 2021 realisasi pupuk urea bersubsidi yaitu sebesar 76.808,35 ton dan NPK bersubsidi sebesar 10.861,30 ton.
Sebagai upaya untuk memperluas pasar sektor komersial dan meningkatkan pelayanan, saat ini Pusri bersama PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku holding sedang fokus mengembangkan Program Agrosolution dan Program Customer Centric Model.
Agrosolusi merupakan program yang berorientasi kepada konsumen, dengan memberikan solusi bidang pertanian demi tercapainya peningkatan produktivitas hasil panen dan pendapatan petani. Sedangkan Program Customer Centric Model dimanfaatkan untuk lebih memperkenalkan produk-produk retail Pusri.
ADVERTISEMENT
Pusri siap mendukung penuh program Pemprov Sumsel yang ingin menjadi lumbung pangan nasional. Selain itu, pihaknya sangat mendukung kenaikan produktivitas pertanian, kenaikan pendapatan petani, adopsi praktek pertanian unggul dan menyediakan pupuk Non Subsidi melalui program Agrosolution.
Adapun wilayah distribusi Pusri untuk penyaluran pupuk urea bersubsidi yaitu Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Bali. (eno)