Rektor Universitas IBA Sesalkan Tudingan Istana soal Partisan Guru Besar

Rektor Universitas IBA Palembang bersama CIVITAS IBA Palembang, Foto : Abdul Toriq/Urban Id

Rektor Universitas IBA Palembang, Tarech Rasyid menyesalkan tudingan istana terkait sikap kampus dan akademisi sebagai bentuk strategi politik partisan.

Tarech menyebutkan kritikan yang disampaikan beberapa kampus dan guru besar merupakan ungkapan dan penilaian kondisi Indonesia akhir-akhir ini menjelang pencoblosan.

"Sikap negara yang menegasikan nurani guru besar, akademisi dan intelektual menunjukkan realitas dari gejala yang membahayakan keberlangsungan demokrasi dalam kondisi mencemaskan," kata dia, Rabu 7 Februari 2024.

Tarech menyampaikan, dari kampus sikap ini dikeluarkan lewat beragam kajian. Mereka melihat permasalahan dari kacamata akademis. Tudingan dan cara-cara alat negara memaksa pemimpin perguruan tinggi untuk membuat video testimoni dinilai menimbulkan polarisasi dikalangan masyarakat ilmiah.

Dirinya pun mengutip pernyataan Romo Dick Hartoko yang menyebut keresahan para intelektual bagai elang berumah di atas angin. Di mana, ketika ada hal yang dirasa menyimpang maka para intelektual akan turun untuk menjelaskan ada yang tak beres dengan cara bernegara.

"Inilah suara kaum intelektual. Saya menolak keras pernyataan elite pemerintah dan kekuasaan, yang menuding suara-suara akademisi sebagai politik partisan. Guru besar itu sudah berumur 70 tahun ke atas, mereka gak ada kepentingan politis," jelas dia.