Konten Media Partner

Rencana RDPS, Jembatan Ampera sampai Sekanak Bakal Dijadikan Kawasan Kota Tua

29 September 2024 20:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, saat berdiskusi bersama para tokoh seniman dan budayawan. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Calon Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, saat berdiskusi bersama para tokoh seniman dan budayawan. (ist)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang nomor urut 2, Ratu Dewa-Prima Salam (RDPS) berencana menjadikan area Jembatan Ampera hingga Sekanak menjadi kawasan kota tua.
ADVERTISEMENT
Hal itu dikatakan Ratu Dewa saat diskusi bertema "Sanjo Budaya" bersama para tokoh seniman dan budayawan Palembang di kediaman SMB IV RM Fauwaz Diradja Sultan Palembang Darussalam, Minggu, 29 September 2024.
Menurut Ratu Dewa, Palembang saat ini belum memiliki kawasan kota tua, padahal Palembang sendiri merupakan kota tertua di Indonesia.
"Jadi jika diberikan kepercayaan untuk memimpin Palembang, kami akan menjadikan kawasan sepanjang Jembatan Ampera hingga Sekanak menjadi kota tua," katanya.
Alasannya, karena di kawasan tersebut masih banyak berdiri bangunan tua peninggalan kolonial Belanda dan memiliki nilai historis sehingga cocok dijadikan wisata budaya.
Tak hanya itu, Ratu Dewa juga memiliki ide membuat Pasar Kesenian yang dapat merangkul seniman, budayawan, hingga sejarawan sesuai dengan visi misi menjadikan Palembang Berdaya.
ADVERTISEMENT
"Saya juga sudah berziarah ke makam para sultan, raja, dan ulama Palembang. Tempat-tempat bersejarah itu juga sudah harus dipugar agar lebih baik lagi," jelasnya.
Dalam kesempatan itu SMB IV RM Fauwaz Diradja Sultan Palembang Darussalam menyampaikan, pemimpin yang terpilih ke depan dapat memberikan sumbangsih yang baik, terutama mengenai pelestarian adat dan budaya.
"Karena hal itu akan dapat meningkatkan pariwisata dan berdampak kepada pendapatan daerah serta ekonomi kreatif," katanya.
Selain itu, dapat membuat regulasi berbasis adat dan budaya di Palembang Darussalam. Seperti pembangunan kawasan heritage yang dapat dinikmati masyarakat.
"Sehingga wisatawan bisa tahu identitas Palembang tidak hanya dari kulinernya saja," katanya.