Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Reses ke Musi Rawas, DPRD Sumsel Soroti Fasilitas Polindes dan Pendidikan
12 Februari 2025 22:05 WIB
·
waktu baca 2 menit![Koordinator Reses Dapil 8 DPRD Sumsel, Mohammad Al Amin, didampingi Anggota DPRD Sumsel, Toyib Rakembang, bersama anggota lainnya. (ist)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkxavz4987jkj4h0ejabscsh.jpg)
ADVERTISEMENT
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel dari daerah pemilihan (Dapil) 8 melakukan reses sidang II tahun 2025 ke wilayah Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Rawas, dan Lubuklinggau.
ADVERTISEMENT
Koordinator reses kali ini yakni Mohammad Al Amin, didampingi anggota Dapil 8, Toyep Rakembang, Evaria Novianti, Bembi Perdana, Rica Novlianty, dan Ruta Suryani,
Adapun dalam reses yang berlangsung selama 3 hari dari 10-13 Februari 2025 itu, rombongan Dapil 8 mengunjungi sejumlah tempat. Di antaranya; Desa Karya Teladan, Marga Sakti, dan Lubuk Tua, Kecamatan Muara Kelingi, Musi Rawas.
Dalam kesempatan itu, para Anggota DPRD mendengarkan berbagai persoalan di masyarakat. Khususnya yang menjadi sorotan. Seperi masalah infrastruktur, pendidikan, serta kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.
Kemudian, keberadaan fasilitas Pondok Bersalin Desa (Polindes) di Desa Lubuk Tua, Kecamatan Muara Kelingi, yang kini kondisinya terbengkalai.
Koordinator Reses Dapil 8, Mohammad Al Amin, mengatakan mereka ingin mendengarkan langsung permasalahan yang ada di masyarakat. Salah satunya yang disampaikan mengenai fasilitas Polindes, aset milik Pemprov Sumsel yang terbengkalai.
ADVERTISEMENT
"Soal Polindes itu, kami akan mencoba berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemprov Sumsel agar fasilitas itu dapat diserahkan dan dikelola Pemkab Musi Rawas," katanya.
Dengan demikian, Polindes yang saat ini sudah tidak terpakai tersebut ke depan dapat dimanfaatkan lagi untuk masyarakat, khususnya di Desa Lubuk Tua.
Anggota DPRD Sumsel, Toyib Rakembang, menambahkan ada juga keluhan perwakilan dewan guru mengenai adanya bangunan SMP yang belum berdiri secara penuh dan tidak memiliki pagar beton.
Kemudian, para guru meminta bantuan agar lantai sekolah dapat diperbaiki karena keramiknya sudah banyak yang pecah sehingga berbahaya untuk siswa dan pengajar.
"Intinya seluruh aspirasi sudah kami dengar dan tampung nantinya masalah ini akan kami bawa ke Paripurna dan disampaikan langsung kepada Gubernur Sumsel," jelasnya. ***
ADVERTISEMENT