Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Ribuan Pekerja Perkebunan Sawit di Sumsel Terlindungi BPJamsostek
5 September 2024 16:24 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 19.023 pekerja perkebunan kelapa sawit di Sumsel terlindungi BPJamsostek, dengan dua program yaitu jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
Kepala Kantor BPJamsostek Cabang Palembang Moch. Faisal mengatakan, terlindungnya ribuan pekerja perkebunan kelapa sawit yang ada di Sumsel merupakan inisiasi Kanwil BPJamsostek Sumbagsel bersama Dinas Perkebunan Sumsel.
"Prosesnya cukup panjang dari 2023 dan kini sebanyak 19.023 pekerja perkebunan kelapa sawit di Sumsel telah terdaftar di BPJamsostek," kata Faisal usia acara Penandatanganan MoU Gubernur Sumsel dengan Kepala Kantor BPJamsostek Wilayah Sumbagsel, Palembang, Kamis (5/9/2024).
Menurutnya, pekerja yang terdaftar ini mengikuti dua program BPJamsostek yakni jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Untuk pembayaran akan dihitung mulai dari Agustus hingga Desember 2024.
Tak hanya itu, di tahun 2025 mendatang akan kembali menambah kuota untuk 36 ribu pekerja perkebunan kelapa sawit di Sumsel. Faisal berharap lima area lingkup kerjanya dapat menikmati program tersebut. Adapun kelima daerah yakni Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Palembang.
"Saat ini, secara keseluruhan di Cabang Palembang kepesertaannya baru mencapai 36 persen, kami berharap dengan adanya tambahan di tahun depan dapat menambah lagi cakupan pekerja yang dilindungi," katanya
Faisal menegaskan Program BPJamsostek bagi pekerja perkebunan kelapa sawit bertujuan mencegah munculnya garis kemiskinan yang baru akibat dari tidak terlindunginya pekerja dari risiko sosial.
"Program ini diharapkan dapat berdampak positif dalam pengentasan kemiskinan dan mendukung beasiswa bagi anak-anak terlantar, "katanya.
Sebab ada beasiswa dari program perlindungan BPJamsostek. Hal ini juga meminimalisasi angka putus sekolah dan kehilangan penghasilan rutin akibat meninggalnya pencari nafkah.
"Berkebun Sawit, termasuk pekerjaan beresiko tinggi, jika si pencari nafkah misalnya, ayah sudah tidak ada, maka dari program beasiswa BPJS anak-anak yang ditinggalkan dapat melanjutkan pendidikan," katanya.
Sementara itu Pj)m Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan, luas area perkebunan sawit di Sumsel ada 1,42 juta hektare. Dengan pekerja sebanyak 236 ribu orang, maka potensi ini cukup besar.
"Sawit ini salah satu komoditas yang relatif stabil, sehingga cukup diminati. Namun memang sayangnya untuk secara keseluruhan kepesertaan BPJamsostek di Sumsel masih rendah baru 32,72 persen," katanya.
Untuk itu menurutnya, akan dicari solusinya seperti bisa melalui anggaran APBD Pemprov Sumsel 50 persennya dan 50 persennya lagi kabupaten/kota, ataupun bisa melalui CSR perusahaan-perusahaan.
Sedangkan Kakanwil BPJamsostek Sumbagsel, Muhyidin menambahkan, di Sumsel ini ada 3 jutaan pekerja namun yang terdaftar baru 32,72 persen. Sedangkan targetnya di 2024 sebesar 37,58 persen.
"Alhamdulillah ada tambahan dari pekerja pekebun kelapa sawit yang diharapkan kita bisa mencapai target. Kalau misal masing-masing desa, bupati/walikotanya memberikan kebijakan 50 orang saja itu bisa mengcover 164 ribu peserta," ungkapnya.
ADVERTISEMENT