Ribuan Sopir Taksol Palembang Demo Tolak Pemangkasan Insentif

Konten Media Partner
3 Oktober 2019 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah perwakilan massa sopir taksi online saat menyampaikan orasi di depan Gedung Go-Jek Indoensia cabang Palembang (foto: thama/Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah perwakilan massa sopir taksi online saat menyampaikan orasi di depan Gedung Go-Jek Indoensia cabang Palembang (foto: thama/Urban Id)
ADVERTISEMENT
Ribuan sopir taksi online (Taksol) dari berbagai komunitas yang tergabung dalam 'gerakan driver online Palembang' menggelar aksi demonstrasi di depan kantor PT Gojek Indonesia Cabang Palembang. Bahkan aksi yang dilakukan sopir taksol ini membuat ruas Jalan Basuki Rahmad, harus ditutup sebagian.
ADVERTISEMENT
Koordinator aksi, Al Azhari, mengatakan aksi ini ditujukan untuk menuntut managemen Go-Jek Indoensia agar dapat membatalkan pemangkasan insentif sebesar 50 persen yang rencananya mulai diberlakukan pada 7 Oktober 2019.
"Tuntutan kami cuma satu yakni menolak kebijakan pemangkasan insentif hingga 50 persen, yang dilakukan tanpa ada kordinasi dan transparasi," katanya disela aksi demo, Kamis (3/10).
Al Azhari bilang, kebijakan tersebut dianggap tidak masuk akal. Sebab, 18 poin dalam skema kebijakan tehadap baru tersebut akan merugikan driver sebagai mitra perusahaan. Menurutnya, jika insentif itu diturunkan hingga 50 persen maka driver tidak mendapatkan apa-apa dan itu dianggap tidak manusiawi
"Kemudian pertanyaan lainnya mengapa kebijakan pemangkasan insentif tersebut hanya diberlakukan bagi driver di Palembang," katanya.
Sejumlah massa dari berbagai komunitas sopir taksi online berkumpul di depan kantor Go-Jek Indoensia cabang Palembang (foto: thama/Urban Id)
Meskipun kebijakan tersebut diberlakukan bagi sopir taksol (Go-Car), lanjut Al Azhari, aksi solidaritas yang dilakukan kali ini juga melibatkan para ojol, dan berbagai komunitas dan aliansi yang menjadi payung besar pada sopir taksol lainnya. Seperti; Pesatuan Driver Online Sumsel (PDOS), Asosiai Driver Online (ADO), serta beberapa komunitas lainnya.
ADVERTISEMENT
"Tak hanya itu kami juga menegaskan jika aksi yang dilakukan kali ini murni ditujukan bagi managemen Go-Jek, dan tidak ada isu lainnya. Selain itu, aksi penolakan pemangkasan insentif ini juga dilakukan dalam bentuk offbid orderan secara massal," katanya.
Sementara pantauan di lapangan, sempat terjadi perbincangan yang alot antara massa dengan managemen Go-Jek yang diwakilkan oleh District Operational Manager Go-Jek Palembang, David Riston. Dimana managemen menyebut kebijakan tersebut dibuat oleh managemen Go-Jek Pusat. Oleh karena itu, pihaknya meminta waktu sekitar dua minggu untuk menyampaikan tuntutan dari massa.
Namun, massa menolak dan meminta managemen Palembang dapat memberikan kepastian untuk tidak memberlakukan pemangkasan insentif tersebut pada 7 Oktober mendatang, dan dibuat dalam bentuk komitmen secara tertulis. (jrs)
ADVERTISEMENT